Anak mungkin mulai merasa jauh atau tidak nyaman dengan orang tua mereka, dan rasa takut atau kecemasan terhadap reaksi negatif orang tua dapat menghalangi komunikasi terbuka dan hubungan yang sehat.
6. Rasa Bersalah yang Berkepanjangan
Anak-anak yang sering dimarahi dapat mengalami rasa bersalah yang berkepanjangan.
Mereka mungkin terus-menerus merasa bahwa mereka selalu melakukan kesalahan atau tidak bisa memenuhi harapan orang tua mereka.
Rasa bersalah yang berkepanjangan ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional anak.
7. Rendahnya Penyesuaian Sosial
Anak-anak yang sering marah-marah mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau anggota keluarga lainnya.
Mereka mungkin menjadi cenderung menarik diri, sulit bekerja sama, atau bahkan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
8. Pengaruh Negatif pada Prestasi Akademis
Dampak emosional dari sering dimarahi dapat memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan minat belajar anak.
Akibatnya, anak mungkin mengalami penurunan dalam prestasi akademisnya.
Baca Juga: Cara Mendisiplinkan Anak Bandel Tanpa Memarahi dan Membentak, Moms Harus Tahu!
Rasa takut atau kecemasan terhadap reaksi negatif orang tua juga dapat menghalangi anak untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko dalam belajar.
Seringnya marah-marah terhadap anak dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesejahteraan emosional, mental, dan perilaku mereka.
Sebagai orang tua, penting untuk menggunakan strategi pengasuhan yang lebih positif dan efektif dalam mengatasi perilaku anak.
Dengan komunikasi terbuka, penguatan positif, memberikan contoh yang baik, dan menegakkan batasan secara konsisten, Moms dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan cara yang sehat dan bahagia.
Ingatlah bahwa setiap tindakan dan kata yang Moms lakukan memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan anak, jadi berikanlah mereka cinta, dukungan, dan pengertian yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang tangguh dan bahagia.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR