Suhu yang tinggi juga dapat merusak tanaman akibat dehidrasi dan kekeringan.
Kebalikannya, peristiwa La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan dan badai yang destruktif sehingga berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Hujan yang berkepanjangan dengan kuantitas air yang tinggi menyebabkan daratan tidak mampu menyerap kelebihan air dan menimbulkan banjir.
Bencana alam seperti ini akan memicu kerusakan infrastruktur, pemukiman penduduk, dan hilang atau rusaknya harta benda.
Selain itu, banjir dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit pada manusia, seperti diare, hepatitis A, kolera, disentri, berbagai penyakit kulit, dan cacingan.
Pada sektor pertanian, peristiwa El Nino menyebabkan rusaknya tanaman akibat busuk dan terendam oleh air.
Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya hama yang menyerang tanaman pertanian.
Ketika curah hujan tinggi melanda beberapa hama dapat berkembang biak dengan cepat, seperti siput. Hal-hal tersebut tentunya akan memengaruhi produktivitas tanaman.
Tanaman tidak tumbuh dengan optimal yang berdampak pada hasil produksi pertanian.
Menurunnya hasil produksi pertanian, selain memunculkan kelangkaan pangan, juga akan memengaruhi harga pasar dan berdampak pada perekonomian.
Selain musibah dan bencana akibat cuaca ekstrem, perubahan iklim juga menyebabkan pada perubahan ekosistem dan kerugian keanekaragaman hayati.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR