Dikhawatirkan nantinya bayi kan lahir dalam keadaan cacat.
Hingga pada akhirnya ada seorang dokter yang meyakinkan ibu Nita untuk mempertahankan kandungan.
"Tapi ada satu dokter, namanya kalau enggak Yusuf ya Yosef, lupa. Dia dokternya Raffi Ahmad lho," tutur Vior.
“Dia bilang enggak apa-apa dipertahanin, tapi mahal biayanya. Rp500.000 satu kapsul zaman dulu. Terus harus minum sebulan,” lanjutnya.
Nita Vior bersyukur dirinya lahir dalam kondisi baik-baik saja dengan anggota tubuh yang lengkap.
“Kata dokter virusnya enggak bisa dihilangin, bisanya ditidurin aja. Namanya torsobella ya (Vior menebak ragu)?,” kata Vior.
"Itu bisa membuat otak agak terhambat berpikirnya, kalau udah bangun virusnya," lanjutnya.
Diduga,ibu Nita Vior dulu terpapar TORCH saat sedang hamil.
TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasmosis, Other Infections (antara lain HIV, Sipilis, Klamidia, dan lainnya), Rubela, Cytomegalovirus (CVM), dan Herpes Simpleks Virus (HSV).
Jika ibu hamil terinfeksi TORCH, dapat mengakibatkan kelainan bawaan, oleh karena itu harus diobati sejak dini.
Dugaan adanya infeksi TORCH biasanya dibuktikan melalui pemeriksaan darah dengan pengukuran titer IgG (Immunoglobulin G) dan IgM (Immunoglobulin M).
Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Operasi Usus Buntu? Ini yang Wajib Diketahui
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR