Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi:
Gejala asam lambung kronis termasuk sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi makanan atau cairan asam, mulut pahit, batuk kronis, dan nyeri dada.
Gejala-gejala ini bisa menjadi lebih buruk selama kehamilan karena perubahan hormonal dan tekanan tambahan pada lambung akibat pertumbuhan janin.
Wanita hamil yang menderita asam lambung kronis mungkin mengalami kesulitan makan dengan nyaman.
Gejala heartburn atau rasa terbakar di dada dapat terjadi setelah makan, membuat proses makan menjadi tidak menyenangkan atau bahkan menyebabkan penurunan nafsu makan.
Asam lambung kronis dapat menyebabkan gangguan tidur yang signifikan selama kehamilan.
Gejala seperti sensasi terbakar di dada atau regurgitasi dapat muncul terutama saat berbaring, membuat sulit untuk tidur nyenyak.
Selain membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, asam lambung kronis yang tidak terkontrol juga bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
Misalnya, jika asam lambung mencapai kerongkongan secara teratur, itu bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan pada jaringan, bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya esofagitis atau Barrett's esophagus.
Meskipun mengalami asam lambung kronis selama kehamilan bisa sangat tidak nyaman, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelolanya:
Mengadopsi gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi gejala asam lambung kronis.
Baca Juga: Mencegah Asam Lambung saat Hamil, Perhatikan Pakaian Selama kehamilan
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR