Nakita.id - Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk mencerna makanan.
Namun, ketika produksi asam lambung berlebihan atau terjadi refluks asam lambung yang terus-menerus, itu bisa menjadi masalah.
Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah asam lambung kronis atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Bagaimana asam lambung kronis memengaruhi kehamilan?
Asam lambung kronis adalah kondisi di mana asam lambung yang berlebihan atau refluks asam lambung terjadi secara teratur.
Ini bisa terjadi karena sejumlah alasan, termasuk:
Katup esofagus yang tidak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan refluks asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan gejala GERD.
Konsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan meningkatkan risiko terjadinya GERD.
Perubahan hormonal selama kehamilan dapat melemahkan otot-otot yang memegang katup esofagus, meningkatkan risiko refluks asam lambung.
Bagi wanita hamil, mengalami asam lambung kronis bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman dan bahkan mengganggu.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Asam Lambung pada Ibu Menyusui, Jangan Salah Kaprah!
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi:
Gejala asam lambung kronis termasuk sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi makanan atau cairan asam, mulut pahit, batuk kronis, dan nyeri dada.
Gejala-gejala ini bisa menjadi lebih buruk selama kehamilan karena perubahan hormonal dan tekanan tambahan pada lambung akibat pertumbuhan janin.
Wanita hamil yang menderita asam lambung kronis mungkin mengalami kesulitan makan dengan nyaman.
Gejala heartburn atau rasa terbakar di dada dapat terjadi setelah makan, membuat proses makan menjadi tidak menyenangkan atau bahkan menyebabkan penurunan nafsu makan.
Asam lambung kronis dapat menyebabkan gangguan tidur yang signifikan selama kehamilan.
Gejala seperti sensasi terbakar di dada atau regurgitasi dapat muncul terutama saat berbaring, membuat sulit untuk tidur nyenyak.
Selain membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, asam lambung kronis yang tidak terkontrol juga bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
Misalnya, jika asam lambung mencapai kerongkongan secara teratur, itu bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan pada jaringan, bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya esofagitis atau Barrett's esophagus.
Meskipun mengalami asam lambung kronis selama kehamilan bisa sangat tidak nyaman, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelolanya:
Mengadopsi gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi gejala asam lambung kronis.
Baca Juga: Mencegah Asam Lambung saat Hamil, Perhatikan Pakaian Selama kehamilan
Hindari makanan pedas, berlemak, atau asam, makan dalam porsi kecil tetapi sering, hindari makan terlalu cepat, dan hindari makan sebelum tidur dapat membantu mengurangi refluks asam lambung.
Tidur dengan posisi yang lebih tegak, seperti dengan kepala dan bahu sedikit terangkat, dapat membantu mencegah refluks asam lambung saat tidur.
Mengunyah permen karet tanpa gula atau menghisap permen peppermint dapat membantu mengurangi gejala asam lambung.
Jika gejala asam lambung kronis sangat mengganggu atau tidak dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, konsultasikan dengan dokter Moms.
Mereka dapat merekomendasikan obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, seperti antasida atau penghambat reseptor H2.
Beberapa ibu hamil juga mendapati manfaat dari terapi fisik, seperti pijat atau latihan pernapasan, untuk mengurangi stres dan meningkatkan kenyamanan selama kehamilan.
Asam lambung kronis adalah masalah umum yang dapat memengaruhi kualitas hidup wanita hamil.
Meskipun tidak jarang, gejala yang dialami dapat menjadi sangat mengganggu dan bahkan berisiko menyebabkan komplikasi jika tidak dikelola dengan baik.
Dengan perubahan gaya hidup yang tepat dan pengelolaan yang sesuai, ibu hamil yang mengalami asam lambung kronis dapat mengurangi gejala dan menjalani kehamilan dengan lebih nyaman.
Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Moms sebelum mengambil langkah-langkah tertentu dalam mengelola asam lambung kronis selama kehamilan, terutama dalam hal penggunaan obat-obatan tertentu.
Dengan bantuan medis yang tepat dan perhatian terhadap gaya hidup sehari-hari, ibu hamil dapat menghadapi tantangan asam lambung kronis dengan lebih baik dan menikmati kehamilan mereka dengan lebih tenang.
Baca Juga: Diet untuk Ibu Hamil Penderita Asam Lambung, Apa yang Boleh Dimakan?
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR