Studi menunjukkan bahwa paparan berlebih terhadap aluminium dapat menyebabkan kelainan pada janin.
Beberapa jenis obat, terutama yang mengandung natrium bikarbonat, dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yaitu kondisi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, terutama hati dan ginjal.
Penggunaan jangka panjang obat asam lambung bisa mengganggu keseimbangan alami asam lambung, menyebabkan masalah pencernaan jangka panjang seperti malabsorpsi nutrisi, yang penting untuk perkembangan janin.
Beberapa obat dapat diserap ke dalam aliran darah dan diekskresikan melalui ASI.
Bayi yang menyusu dapat terpapar obat ini, yang mungkin berisiko bagi kesehatan mereka.
Misalnya, ranitidin dan famotidin adalah obat yang diekskresikan melalui ASI dan dapat mempengaruhi bayi.
Beberapa obat asam lambung dapat menyebabkan efek samping pada bayi, seperti diare atau iritasi pencernaan.
Bayi dengan sistem pencernaan yang masih berkembang sangat rentan terhadap zat asing yang masuk melalui ASI.
Paparan obat-obatan tertentu melalui ASI dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan bayi, termasuk potensi gangguan perkembangan.
Karena bahaya yang terkait dengan penggunaan obat asam lambung pada ibu hamil dan menyusui, penting untuk mencari alternatif yang lebih aman.
Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung tanpa harus menggunakan obat-obatan yang berisiko:
Baca Juga: Pilihan Terbaik Obat Asam Lambung yang Dijual di Apotek
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR