Posisi rahim atau janin juga bisa memengaruhi hasil USG.
Jika rahim Moms memiliki posisi yang tidak biasa, seperti retroverted uterus (rahim yang miring ke belakang), ini bisa membuat janin sulit terlihat pada awal kehamilan.
Selain itu, posisi janin yang tidak optimal, misalnya berada di sudut tertentu dari rahim, juga bisa menyebabkan janin tidak terlihat dengan jelas.
Kualitas alat USG yang digunakan juga berperan penting dalam kemampuan untuk melihat janin.
Alat USG yang lebih tua atau kurang canggih mungkin memiliki resolusi gambar yang lebih rendah, sehingga sulit untuk mendeteksi janin pada awal kehamilan.
Jika Moms merasa hasil USG tidak memadai, mungkin perlu mempertimbangkan untuk melakukan USG ulang dengan alat yang lebih modern atau di fasilitas kesehatan yang berbeda.
Keahlian dan pengalaman operator atau dokter yang melakukan USG sangat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan.
Operator yang berpengalaman lebih mampu menginterpretasikan gambar USG dengan benar dan mencari sudut pandang yang tepat untuk melihat janin.
Jika operator kurang berpengalaman, ada kemungkinan hasil USG tidak optimal.
Beberapa kondisi medis bisa mempengaruhi visibilitas janin saat USG.
Misalnya, adanya mioma atau fibroid di rahim bisa membuat sulit untuk melihat janin.
Baca Juga: Kaki dan Tangan Pendek, Ini Ciri-ciri Janin Down Syndrome Saat USG
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR