Nakita.id - Menyusui bukan hanya proses memberikan nutrisi kepada bayi, tetapi juga momen intim yang mempengaruhi perkembangan emosional dan psikologis bayi.
Mood atau suasana hati ibu saat menyusui memainkan peran penting dalam proses ini.
Berikut adalah beberapa cara di mana mood ibu dapat mempengaruhi bayi saat menyusui, melansir dari Psychology Today.
Mood ibu dapat mempengaruhi produksi ASI. Stres, kecemasan, atau depresi dapat menghambat let-down reflex, yaitu refleks yang memungkinkan ASI mengalir dari payudara.
Ketika ibu merasa santai dan bahagia, let-down reflex berjalan lancar, dan bayi mendapatkan ASI dengan mudah. Sebaliknya, jika ibu merasa tegang atau stres, refleks ini bisa terganggu, sehingga aliran ASI terhambat.
Mood ibu saat menyusui mempengaruhi kualitas interaksi antara ibu dan bayi. Ibu yang tenang dan bahagia cenderung lebih responsif terhadap kebutuhan bayi, memberikan perhatian penuh, dan menciptakan suasana yang nyaman. Interaksi positif ini penting untuk membangun ikatan emosional yang kuat (bonding) antara ibu dan bayi, yang sangat penting untuk perkembangan emosional bayi.
Bayi sangat sensitif terhadap suasana hati ibu. Jika ibu merasa cemas atau stres, bayi dapat merasakan ketegangan tersebut, yang bisa membuat bayi merasa tidak aman atau tidak nyaman.
Sebaliknya, mood positif ibu dapat memberikan rasa aman dan tenang kepada bayi, yang mendukung perkembangan psikologis yang sehat.
Mood ibu juga dapat mempengaruhi pola tidur bayi. Ibu yang merasa rileks dan bahagia cenderung dapat membantu bayi merasa lebih tenang dan nyaman, sehingga bayi lebih mudah tidur dan memiliki pola tidur yang lebih baik.
Stres dan kecemasan pada ibu dapat membuat bayi merasa gelisah, yang dapat mengganggu pola tidur mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis pada ibu dapat mempengaruhi komposisi ASI. ASI ibu yang stres mungkin mengandung tingkat hormon stres yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Harus Dihindari Oleh Ibu Menyusui dan Bahayanya
Bayi yang terpapar hormon stres melalui ASI mungkin mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Mood positif ibu saat menyusui berkontribusi pada lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif dan emosional bayi.
Suasana hati yang baik dapat merangsang interaksi verbal dan non-verbal yang lebih baik antara ibu dan bayi, yang penting untuk perkembangan bahasa dan keterampilan sosial bayi.
- Cari Dukungan: Berbagi perasaan dengan pasangan, keluarga, atau teman dapat membantu mengurangi stres. Bergabung dengan kelompok dukungan ibu menyusui juga bisa bermanfaat.
- Istirahat yang Cukup: Tidur yang cukup sangat penting. Cobalah tidur saat bayi tidur untuk menjaga energi.
- Latihan Relaksasi: Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan suasana hati.
- Konsultasi dengan Profesional: Jika ibu merasa kesulitan mengelola suasana hati atau merasa depresi, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan seperti dokter atau konselor.
Mood ibu saat menyusui memiliki dampak yang signifikan terhadap bayi, baik dari segi fisik maupun emosional.
Menjaga suasana hati yang positif tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu sendiri, tetapi juga membantu bayi mendapatkan pengalaman menyusui yang optimal.
Dengan dukungan yang tepat dan teknik manajemen stres yang efektif, ibu dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi bayi mereka selama masa menyusui.
Dengan memahami pentingnya suasana hati ibu saat menyusui, diharapkan ibu-ibu dapat lebih sadar dan berusaha menjaga kesejahteraan emosional mereka demi kebaikan bersama dengan bayi.
Baca Juga: Langkah dan Cara Membuat Wedang Jahe untuk Ibu Menyusui dan Khasiatnya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR