1. Mengurangi Stres: Orgasme melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
2. Meningkatkan Keintiman: Menjaga hubungan intim dapat mempererat ikatan emosional dengan pasangan.
3. Meningkatkan Sirkulasi Darah: Aktivitas fisik yang ringan, termasuk hubungan intim, membantu meningkatkan sirkulasi darah.
Seiring dengan perubahan tubuh selama kehamilan, beberapa posisi mungkin menjadi tidak nyaman. Beberapa posisi yang disarankan meliputi:
1. Side-by-Side: Berbaring miring berdua bisa menjadi posisi yang nyaman karena tidak memberikan tekanan pada perut.
2. Woman on Top: Posisi ini memungkinkan ibu hamil untuk mengontrol kedalaman dan ritme.
3. Edge of the Bed: Ibu hamil berbaring di tepi tempat tidur dengan pasangan berdiri atau berlutut di depan.
Menggunakan bantal untuk mendukung punggung atau pinggul juga bisa membantu meningkatkan kenyamanan.
Banyak mitos yang beredar mengenai hubungan intim selama kehamilan. Mari kita lihat beberapa di antaranya:
1. Mitos: Hubungan intim bisa menyebabkan keguguran. Faktanya, keguguran biasanya disebabkan oleh masalah kromosom atau kondisi medis yang mendasarinya, bukan oleh aktivitas seksual.
2. Mitos: Hubungan intim bisa melukai janin. Faktanya, janin terlindungi dengan baik di dalam rahim dan aktivitas seksual yang normal tidak akan melukainya.
Baca Juga: Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil, Ini Panduan Lengkap untuk Keamanan dan Kesehatan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR