Nakita.id – Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah tahap penting yang harus diperhatikan agar keluarga sehat anak berprestasi.
Ya, memastikan bahwa MPASI yang diberikan aman dan bergizi sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan bayi.
Salah satu perhatian utama adalah bagaimana cara menyajikan dan menghangatkan MPASI.
Meski bisa dihangatkan, perlu Moms ketahui bahwa ada beberapa jenis MPASI yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena bisa kehilangan nilai gizi, mengembangkan bakteri berbahaya, atau menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Lantas, apa saja MPASI yang tidak boleh dipanaskan?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa MPASI yang tidak boleh dipanaskan:
Bubur instan biasanya diperkaya dengan vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Namun, memanaskan ulang bubur instan dapat merusak kandungan nutrisi tersebut.
Selain itu, tekstur bubur juga bisa berubah menjadi lebih kental atau terlalu cair setelah dipanaskan ulang.
Siapkan bubur instan dalam porsi kecil sesuai kebutuhan. Hindari menyimpan sisa bubur untuk dipanaskan ulang, buatlah yang baru setiap kali penyajian.
Puree buah segar seperti pisang, apel, atau pear sangat baik untuk bayi karena mengandung vitamin dan serat.
Namun, memanaskan ulang puree buah dapat menyebabkan kehilangan vitamin C yang sensitif terhadap panas.
Selain itu, tekstur dan rasa puree buah juga bisa berubah menjadi kurang enak setelah dipanaskan.
Buat puree buah dalam porsi kecil dan sajikan segera. Simpan puree buah di dalam kulkas dan sajikan dalam keadaan dingin atau suhu ruang.
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale mengandung nitrat yang bisa berubah menjadi nitrit ketika dipanaskan ulang.
Nitrit dalam jumlah tinggi dapat berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi yang mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen.
Masak sayuran hijau dalam porsi kecil yang cukup untuk sekali makan. Hindari memanaskan ulang sayuran hijau, lebih baik masak baru setiap kali.
Telur yang sudah dimasak dan kemudian dipanaskan ulang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti Salmonella.
Selain itu, memanaskan ulang telur bisa menyebabkan perubahan tekstur yang membuatnya kurang disukai oleh bayi.
Masak telur dengan matang sempurna dan sajikan segera. Jika ada sisa, lebih baik tidak disimpan untuk dipanaskan ulang.
Daging olahan seperti sosis atau nugget tidak disarankan untuk bayi karena biasanya mengandung garam dan pengawet.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini 10 Kesalahan Saat MPASI yang Bisa Sebabkan Si Kecil Stunting
Jika daging olahan ini dipanaskan ulang, dapat mengembangkan bakteri yang berbahaya serta meningkatkan risiko keracunan makanan.
Hindari memberikan daging olahan sebagai MPASI. Pilih sumber protein lain seperti daging segar yang dimasak dengan baik.
Nasi yang sudah dimasak dan didiamkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam dapat mengembangkan bakteri Bacillus cereus yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Memanaskan ulang nasi tidak selalu membunuh bakteri ini dan bisa tetap berbahaya bagi bayi.
Masak nasi dalam porsi kecil dan sajikan segera setelah matang. Simpan sisa nasi di dalam kulkas dan hindari memanaskannya ulang untuk MPASI.
- Penyimpanan yang benar: Simpan MPASI dalam wadah tertutup di dalam kulkas dan konsumsi dalam waktu 24 jam.
- Higienitas: Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan MPASI bersih.
- Porsi kecil: Siapkan MPASI dalam porsi kecil yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk menghindari sisa makanan.
- Cek suhu: Jika perlu memanaskan MPASI, pastikan suhu makanan tidak terlalu panas. Cek suhu dengan mencicipi sedikit terlebih dahulu.
Memastikan bahwa MPASI yang diberikan kepada bayi aman dan bernutrisi adalah kunci penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dengan memperhatikan jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang dan cara penyajiannya, orang tua dapat memberikan MPASI yang terbaik untuk bayi mereka. (*)
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ketahui Kandungan Makanan yang Dilarang Bagi Ibu Menyusui
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR