Nakita.id - Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.
Kondisi ini terjadi karena kekurangan asupan nutrisi yang cukup selama periode pertumbuhan kritis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun).
Meskipun stunting dapat dicegah, ada beberapa alasan mengapa stunting tidak bisa disembuhkan sepenuhnya.
Pertumbuhan anak yang mengalami stunting terganggu pada tahap yang sangat penting dalam perkembangan tubuh dan otaknya.
Kerusakan ini seringkali bersifat irreversibel karena nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan yang optimal tidak terpenuhi pada waktu yang tepat.
Masa seribu hari pertama kehidupan adalah periode kritis di mana tubuh dan otak anak berkembang pesat, dan kekurangan nutrisi pada periode ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen.
Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga perkembangan otak dan fungsi kognitifnya.
Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kognitif dan keterlambatan perkembangan mental.
Struktur otak yang sudah terlanjur berkembang tidak optimal sulit untuk diperbaiki, meskipun anak tersebut mendapatkan asupan gizi yang memadai di kemudian hari.
Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di kemudian hari.
Selain itu, stunting juga berdampak pada produktivitas ekonomi di masa dewasa.
Baca Juga: Pengaruh Stunting Menurut BKKBN dan Upaya Penyelesaiannya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR