Nakita.id - Moms mungkin pernah bertanya-tanya, benarkah makan telalu banyak bikin tubuh gemuk? Ini penjelasannya!
Makanan dan kebiasaan makan telah lama menjadi topik yang dikelilingi oleh mitos dan fakta.
Salah satu pernyataan umum yang sering kita dengar adalah bahwa makan terlalu banyak dapat membuat tubuh gemuk.
Namun, seberapa benarkah pernyataan ini? Artikel ini akan menggali lebih dalam untuk membedakan antara mitos dan fakta terkait dengan dampak makan terlalu banyak terhadap berat badan.
1. Makan Banyak Secara Otomatis Membuat Gemuk
Mitos ini sering kali dipercayai tanpa pertimbangan lebih lanjut.
Faktanya, kelebihan berat badan atau obesitas bukan hanya disebabkan oleh jumlah makanan yang dikonsumsi, tetapi juga oleh keseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori yang dibakar tubuh.
Jika jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh, maka berat badan dapat meningkat.
Namun, ini bukan hanya karena "makan banyak", tetapi juga karena ketidakseimbangan energi yang terjadi.
2. Semua Makanan Berkalori Tinggi Membuat Gemuk
Makanan berkalori tinggi seperti makanan cepat saji atau makanan yang tinggi lemak tidak selalu membuat gemuk secara langsung.
Baca Juga: Camilan Ibu Menyusui Agar Bayi Cepat Gemuk, Cuma Air Putih Boleh?
Yang penting adalah pola makan secara keseluruhan dan keseimbangan nutrisi. Konsumsi makanan yang seimbang dalam jumlah yang tepat dan dengan aktivitas fisik yang cukup dapat membantu mencegah penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
3. Makan Malam Bikin Gemuk
Mitos ini sering membuat orang merasa bersalah setiap kali mereka makan di malam hari. Secara faktual, penambahan berat badan tidak terkait langsung dengan waktu makan.
Yang lebih penting adalah total asupan kalori dan kualitas nutrisi makanan yang dikonsumsi sepanjang hari.
1. Kalori Masuk vs Kalori Keluar
Fakta ilmiah yang mendasari perubahan berat badan adalah keseimbangan energi.
Jika Moms mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Moms bakar melalui metabolisme dan aktivitas fisik, maka tubuh akan menyimpan kelebihan kalori tersebut sebagai lemak.
Ini adalah dasar dari penambahan berat badan.
2. Kualitas Makanan Penting
Selain jumlah kalori, kualitas makanan juga berperan penting dalam kesehatan dan berat badan.
Makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh membantu menjaga keseimbangan nutrisi tubuh dan mengurangi risiko obesitas.
Baca Juga: Ibu Menyusui Ngemil Apa Agar Bayi Gemuk? Ternyata Sesederhana Ini
3. Pola Makan yang Tidak Teratur Berdampak pada Berat Badan
Studi menunjukkan bahwa pola makan yang tidak teratur atau seringnya makan di luar waktu makan utama dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.
Hal ini karena makan secara tidak teratur dapat mempengaruhi metabolisme dan kontrol nafsu makan seseorang.
4. Aktivitas Fisik dan Metabolisme
Aktivitas fisik berperan penting dalam membakar kalori yang dikonsumsi. Ketika seseorang aktif secara fisik, tubuh membutuhkan energi tambahan untuk mendukung aktivitas tersebut.
Dengan demikian, aktivitas fisik membantu mengatur keseimbangan energi tubuh dan mencegah penambahan berat badan yang berlebihan.
1. Pilih Makanan yang Seimbang
Fokuslah pada pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan yang menyediakan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, lemak sehat, dan serat.
2. Kendalikan Porsi Makan
Kendalikan porsi makan Moms dan hindari makan berlebihan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan energi harian Moms.
3. Perhatikan Kebutuhan Kalori
Baca Juga: Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usia Dipaksa Treadmill Oleh Ayahnya
Kebutuhan kalori setiap individu berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan faktor-faktor lainnya.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menentukan kebutuhan kalori Moms secara spesifik.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga secara teratur membantu membakar kalori, meningkatkan metabolisme, dan menjaga kesehatan jantung dan kebugaran fisik secara keseluruhan.
5. Hindari Makanan Prosesed
Makanan olahan atau makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori kosong dapat meningkatkan risiko obesitas.
Usahakan untuk mengonsumsi makanan segar dan alami sebanyak mungkin.
Mitos bahwa makan terlalu banyak langsung membuat tubuh gemuk perlu ditinjau ulang dengan fakta ilmiah yang lebih mendalam.
Faktor keseimbangan energi, kualitas makanan, pola makan, dan aktivitas fisik memainkan peran kunci dalam pengaturan berat badan.
Penting untuk memilih pola makan sehat, mengendalikan porsi makan, dan tetap aktif secara fisik untuk menjaga keseimbangan kalori dan mencegah penambahan berat badan yang berlebihan.
Dengan demikian, pemahaman yang tepat tentang keseimbangan nutrisi dan energi akan membantu Moms mengelola berat badan secara efektif dan mempertahankan kesehatan tubuh yang optimal.
Baca Juga: Rekomendasi Pil KB Ibu Menyusui Tidak Bikin Gemuk, Penampilan Semakin Cantik setelah Punya Anak
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR