Nakita.id – Mengonsumsi makanan pedas sering kali menjadi dilema bagi ibu hamil. Di satu sisi, makanan pedas dapat menggugah selera, tetapi di sisi lain, ada kekhawatiran tentang efeknya pada kehamilan.
Inilah beberapa risiko yang mungkin muncul ketika ibu hamil makan makanan pedas serta tips untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
Salah satu efek yang paling umum dari makan makanan pedas adalah gangguan pencernaan. Makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang pada gilirannya dapat menyebabkan mulas atau rasa terbakar di dada.
Bagi ibu hamil, kondisi ini bisa lebih sering terjadi karena perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang membesar pada lambung. Gejala ini biasanya muncul pada trimester kedua dan ketiga, ketika rahim mulai menekan organ-organ di sekitarnya.
Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada. Makanan pedas dikenal sebagai salah satu pemicu utama refluks asam.
Bagi ibu hamil, risiko refluks asam meningkat karena hormon progesteron yang tinggi membuat otot sfingter esofagus bagian bawah (yang biasanya mencegah asam naik) menjadi lebih rileks. Mengonsumsi makanan pedas dapat memperparah kondisi ini, menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Makanan pedas bisa menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan keringat berlebih, yang bisa berkontribusi pada dehidrasi. Dehidrasi pada ibu hamil tidak boleh dianggap enteng karena dapat mempengaruhi aliran darah ke plasenta, yang sangat penting untuk perkembangan janin.
Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti kelelahan, pusing, dan dalam kasus yang parah, kontraksi prematur.
Iritasi pada lambung dan usus juga dapat terjadi akibat konsumsi makanan pedas. Makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, memiliki kandungan capsaicin yang tinggi, yang dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan usus.
Kondisi ini dapat menyebabkan perut kembung, diare, atau bahkan mual. Pada ibu hamil, diare yang parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi, yang berpotensi membahayakan kehamilan.
Meskipun makanan pedas umumnya dianggap aman bagi janin, ada beberapa kasus di mana makanan pedas dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada janin. Sebagai contoh, beberapa ibu hamil melaporkan bahwa janin mereka lebih aktif setelah mereka mengonsumsi makanan pedas, yang mungkin terkait dengan perubahan kecil dalam suhu tubuh atau aliran darah.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Pakai Legging? Ini Panduan yang Harus Bumil Ketahui
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR