Berikut adalah beberapa alasan mengapa stunting dapat mengganggu daya tahan tubuh:
Nutrisi yang tidak mencukupi, terutama protein, vitamin, dan mineral, sangat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Protein, misalnya, sangat penting untuk produksi sel-sel imun yang melindungi tubuh dari infeksi.
Kekurangan vitamin A, C, dan D, serta mineral seperti zinc dan zat besi, juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih rentan terhadap penyakit.
Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tulang dan otot, tetapi juga bisa memengaruhi perkembangan organ-organ vital seperti jantung, hati, dan terutama sistem pencernaan.
Sistem pencernaan yang terganggu akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan, yang kemudian memperburuk kondisi kekurangan gizi dan melemahkan daya tahan tubuh.
Anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.
Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran pernapasan dan diare, semakin memperburuk status gizi anak, menciptakan siklus berbahaya di mana infeksi dan malnutrisi saling memperparah satu sama lain.
Stunting dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel imun di tubuh anak. Sel-sel ini, yang meliputi sel T, sel B, dan fagosit, adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit.
Perkembangan yang lambat atau terganggu dari sel-sel ini akan membuat tubuh anak lebih lambat merespons dan mengatasi infeksi, yang meningkatkan risiko komplikasi serius.
Stunting tidak hanya mempengaruhi kesehatan anak pada masa kanak-kanak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengganti Susu Formula pada Anak Stunting? Ini Panduannya
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR