Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.
Selain itu, kemampuan kognitif yang terhambat juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan produktivitas di masa depan.
Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan, dengan memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang.
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya gizi, juga sangat penting untuk mencegah stunting.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, seperti akses ke air bersih dan sanitasi yang baik, juga dapat membantu mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.
Stunting adalah masalah kesehatan yang kompleks dengan dampak yang luas, termasuk pada daya tahan tubuh anak.
Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan sejak dini dengan memastikan asupan gizi yang cukup, lingkungan yang sehat, dan perawatan kesehatan yang tepat untuk anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Faktor Berat Badan pada Anak Stunting dan Solusi Mengatasi Masalahnya
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR