Nakita.id - Penggunaan bahan herbal sering dianggap aman dan alami, sehingga banyak ibu menyusui yang tertarik mengonsumsinya untuk menjaga kesehatan atau meningkatkan produksi ASI.
Namun, tidak semua bahan herbal aman untuk ibu menyusui.
Beberapa di antaranya dapat memberikan efek samping yang berbahaya baik bagi ibu maupun bayi.
Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi bahan herbal apa pun.
Saat menyusui, apa yang dikonsumsi oleh ibu dapat memengaruhi ASI dan pada akhirnya dapat memengaruhi bayi.
Bahan herbal tertentu dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan reaksi negatif pada bayi, termasuk gangguan pencernaan, masalah pernapasan, atau bahkan efek yang lebih serius.
Selain itu, beberapa bahan herbal dapat mengganggu produksi ASI atau mempengaruhi kesehatan ibu.
Penggunaan: Kava Kava dikenal sebagai obat herbal yang digunakan untuk mengurangi kecemasan dan memperbaiki kualitas tidur.
Bahaya: Kava Kava dapat menyebabkan kerusakan hati, yang dapat berdampak serius pada kesehatan ibu. Selain itu, karena kandungannya yang dapat masuk ke dalam ASI, hal ini berpotensi menimbulkan risiko kesehatan pada bayi.
Rekomendasi: Sebaiknya ibu menyusui menghindari penggunaan Kava Kava dan mencari alternatif lain yang lebih aman untuk mengatasi kecemasan dan masalah tidur.
Penggunaan: Akar Dong Quai sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengatasi masalah menstruasi dan meningkatkan sirkulasi darah.
Baca Juga: Hari ASI Sedunia: Tak Hanya Bayi, Ini Pentingnya ASI dan Menyusui Bagi Moms
Bahaya: Dong Quai memiliki efek pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan. Bahan ini juga belum cukup dipelajari untuk memastikan keamanannya selama menyusui.
Rekomendasi: Ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan akar Dong Quai, terutama jika memiliki riwayat gangguan pembekuan darah.
Penggunaan: St. John’s Wort sering digunakan sebagai antidepresan alami untuk mengatasi depresi ringan hingga sedang.
Bahaya: Herbal ini dapat menurunkan produksi ASI dan juga berpotensi menyebabkan efek samping pada bayi, seperti kolik, kelesuan, dan gangguan tidur.
Rekomendasi: Sebaiknya ibu menyusui menghindari penggunaan St. John’s Wort dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan depresi yang aman.
Penggunaan: Aloe Vera sering digunakan untuk keperluan pencernaan dan sebagai obat pencahar alami.
Bahaya: Konsumsi Aloe Vera dapat menyebabkan diare dan kram pada ibu, serta berpotensi menyebabkan masalah pencernaan pada bayi jika diserap melalui ASI.
Rekomendasi: Ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi Aloe Vera secara internal dan lebih baik menggunakan produk perawatan kulit yang aman dan tidak masuk ke aliran darah.
Penggunaan: Ginseng sering digunakan untuk meningkatkan energi dan stamina.
Bahaya: Ginseng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, dan insomnia. Pengaruhnya pada bayi melalui ASI belum cukup dipelajari, tetapi beberapa laporan menunjukkan bahwa bayi yang terpapar ginseng mungkin mengalami iritabilitas dan sulit tidur.
Rekomendasi: Ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan ginseng dan memilih sumber energi yang lebih aman seperti pola makan seimbang dan istirahat yang cukup.
Baca Juga: Masih Bolehkah Menyusui Anak yang Sudah Berusia 3 Tahun? Apa Risikonya?
Penggunaan: Peppermint sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan dan sebagai penyegar nafas alami.
Bahaya: Meskipun dalam jumlah kecil biasanya aman, penggunaan peppermint dalam dosis tinggi dapat mengurangi produksi ASI dan menyebabkan iritasi pada bayi.
Rekomendasi: Ibu menyusui sebaiknya membatasi penggunaan peppermint dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk herbal yang mengandung peppermint.
Penggunaan: Sage sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan sebagai rempah dalam masakan.
Bahaya: Sage diketahui dapat mengurangi produksi ASI secara signifikan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Rekomendasi: Ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan sage dalam dosis tinggi dan hanya menggunakannya sebagai bumbu masakan dalam jumlah kecil.
Meskipun bahan herbal sering dianggap aman dan alami, tidak semuanya cocok untuk ibu menyusui.
Beberapa bahan herbal dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ibu dan bayi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum mengonsumsi bahan herbal apa pun selama masa menyusui.
Dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang tepat, ibu menyusui dapat menjaga kesehatan diri dan bayinya dengan lebih baik.
Baca Juga: Larangan Ibu Menyusui Keramas Saat Malam Hanya Mitos, Padahal Ini Manfaatnya
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR