Nakita.id - Angin duduk, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung berkurang, menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada.
Kondisi ini sering kali menjadi pertanda adanya masalah pada arteri koroner dan bisa menjadi gejala awal dari penyakit jantung koroner yang lebih serius, seperti serangan jantung.
Namun, tidak semua orang memiliki risiko yang sama untuk terkena angin duduk.
Artikel ini akan membahas siapa saja yang berisiko terkena angin duduk, faktor-faktor pemicunya, serta bagaimana cara mencegahnya.
Angin duduk merupakan nyeri dada yang terjadi karena otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
Nyeri ini biasanya terjadi ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen daripada yang bisa disuplai, seperti saat berolahraga, mengalami stres emosional, atau terpapar suhu dingin.
Meskipun angin duduk bisa terjadi pada siapa saja, ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena angin duduk meliputi:
Pria di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun lebih berisiko terkena angin duduk.
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung mengalami penurunan elastisitas dan penumpukan plak di arteri yang meningkatkan risiko penyempitan atau penyumbatan.
Pria lebih mungkin mengalami angin duduk dibandingkan wanita, terutama pada usia yang lebih muda.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Angin Duduk pada Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR