Namun, setelah menopause, risiko pada wanita meningkat dan bisa mendekati risiko pada pria.
Hormon estrogen pada wanita sebelum menopause memiliki efek protektif terhadap jantung, yang menurun setelah menopause.
Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang memiliki riwayat penyakit jantung, risiko Moms untuk terkena angin duduk meningkat.
Faktor genetik memainkan peran penting dalam predisposisi seseorang terhadap penyakit jantung koroner.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri dan mempercepat penumpukan plak di dalam arteri.
- Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena angin duduk karena diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
- Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyempitkan atau menyumbat aliran darah ke jantung.
- Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko angin duduk.
- Merokok: Merokok merusak dinding arteri dan mempercepat penumpukan plak. Ini juga mengurangi kadar oksigen dalam darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan penurunan kesehatan jantung, peningkatan tekanan darah, dan penambahan berat badan, yang semuanya meningkatkan risiko angin duduk.
- Diet Tidak Sehat: Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan angin duduk.
Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Duduk Tanpa Membongkarnya
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR