Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih rendah, keterampilan sosial yang kurang berkembang, dan produktivitas yang lebih rendah di masa dewasa.
Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.
Untuk mencegah stunting, sangat penting bagi pasangan suami istri untuk merencanakan kehamilan dengan baik dan memberikan jarak yang cukup antara satu kehamilan dengan kehamilan berikutnya.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Konsultasi dengan Tenaga Medis: Sebelum merencanakan kehamilan berikutnya, konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk memastikan tubuh ibu sudah siap secara fisik dan nutrisi.
2. Pemberian ASI Eksklusif: Pastikan anak pertama mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia dua tahun. Ini membantu memastikan bahwa anak pertama mendapatkan asupan gizi yang optimal selama periode kritis pertumbuhannya.
3. Penggunaan Kontrasepsi: Untuk mengatur jarak kehamilan, pasangan bisa menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai dan aman untuk ibu menyusui.
4. Peningkatan Asupan Nutrisi: Pastikan ibu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang selama kehamilan dan menyusui. Ini penting untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin serta bayi yang sedang menyusui.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko stunting pada anak berikutnya karena berbagai faktor, termasuk kurangnya pemulihan nutrisi pada ibu, persaingan nutrisi antara janin dan anak yang masih menyusui, serta stres dan beban fisik yang berlebihan pada ibu.
Untuk mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh sehat, penting bagi pasangan suami istri untuk merencanakan jarak kehamilan yang ideal dan menjaga kesehatan ibu secara optimal selama masa kehamilan dan menyusui.
Dengan perencanaan yang baik dan perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak, risiko stunting dapat diminimalkan.
Baca Juga: Selain pada Kehamilan, Stunting juga Bisa Terjadi karena Beberapa Hal Ini
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR