Nakita.id - Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak.
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Untuk mencegah stunting, penting bagi anak untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dini.
Dua sumber protein hewani yang kerap dijadikan pilihan adalah telur dan daging.
Namun, mana yang lebih baik dalam mencegah stunting?
Berikut perbandingan kandungan nutrisi dari keduanya, melansir dari WebMD.
Protein adalah salah satu nutrisi utama yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Telur: Telur dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi.
Satu butir telur ukuran sedang mengandung sekitar 6 gram protein.
Protein dalam telur mudah diserap oleh tubuh dan mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Daging: Kandungan protein dalam daging bervariasi tergantung jenis dagingnya.
Baca Juga: Apakah Kelahiran Stunting Berpengaruh pada Makan Makanan Siap Saji Saat Hamil?
Daging ayam, misalnya, mengandung sekitar 25 gram protein per 100 gram, sedangkan daging sapi sekitar 26 gram per 100 gram.
Daging juga mengandung asam amino esensial yang lengkap.
Kesimpulan: Baik telur maupun daging sama-sama kaya akan protein berkualitas tinggi.
Namun, kandungan protein dalam daging umumnya lebih tinggi dibandingkan telur.
Zat besi adalah mineral penting yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang sering kali berkaitan dengan stunting.
Telur: Kandungan zat besi dalam telur tidak begitu tinggi, hanya sekitar 1,2 mg per 100 gram.
Namun, telur mengandung jenis zat besi non-heme yang penyerapannya tidak sebaik zat besi heme dari daging.
Daging: Daging, terutama daging merah, merupakan sumber zat besi heme yang mudah diserap oleh tubuh.
Daging sapi, misalnya, mengandung sekitar 2,6 mg zat besi per 100 gram.
Kesimpulan: Daging, terutama daging merah, lebih unggul dalam hal kandungan zat besi dibandingkan telur, yang penting dalam pencegahan anemia dan stunting.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Stunting pada Anak dan Tips Penting bagi Orang Tua
Vitamin B12 adalah vitamin penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf.
Kekurangan vitamin ini bisa berdampak pada pertumbuhan anak.
Telur: Telur merupakan sumber yang baik dari vitamin B12, dengan kandungan sekitar 1,1 mcg per butir.
Vitamin ini penting untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan saraf.
Daging: Daging, terutama daging merah, juga kaya akan vitamin B12.
Kandungan vitamin B12 dalam 100 gram daging sapi adalah sekitar 2,6 mcg.
Kesimpulan: Daging memiliki kandungan vitamin B12 yang lebih tinggi dibandingkan telur, namun keduanya merupakan sumber yang baik untuk mencegah kekurangan vitamin ini.
Lemak juga merupakan nutrisi penting, terutama untuk perkembangan otak anak.
Namun, perlu diperhatikan kualitas dan jumlah lemak yang dikonsumsi.
Telur: Telur mengandung sekitar 5 gram lemak per butir, termasuk lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Telur juga mengandung kolesterol, tetapi tidak selalu berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Baca Juga: Jadi Tempat Strategis, Begini Upaya Pencegahan Stunting yang Dilakukan di PAUD
Daging: Kandungan lemak dalam daging bervariasi tergantung pada jenis dan potongannya.
Daging sapi misalnya, mengandung sekitar 15 gram lemak per 100 gram.
Daging dengan potongan lemak rendah biasanya direkomendasikan untuk anak-anak.
Kesimpulan: Telur memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan daging, namun baik telur maupun daging sebaiknya dikonsumsi dalam porsi yang seimbang untuk mencegah asupan lemak jenuh yang berlebihan.
Telur dan daging masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dalam hal kandungan nutrisi.
Telur lebih mudah disiapkan, ekonomis, dan kaya akan protein serta vitamin B12.
Daging, terutama daging merah, unggul dalam kandungan zat besi dan vitamin B12 yang lebih tinggi, yang sangat penting untuk mencegah anemia dan mendukung pertumbuhan anak.
Untuk mencegah stunting, sebaiknya mengkombinasikan keduanya dalam pola makan sehari-hari anak.
Diversifikasi sumber protein hewani penting untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal.
Jangan lupa untuk melengkapi dengan sumber karbohidrat, sayuran, dan buah-buahan agar asupan gizi anak menjadi lebih seimbang dan bervariasi.
Baca Juga: Manfaat Asam Folat untuk Mencegah Stunting dan Rekomendasinya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR