Nakita.id - Diabetes adalah kondisi medis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah.
Bagi ibu menyusui yang menderita diabetes, baik tipe 1, tipe 2, atau diabetes gestasional, menjaga keseimbangan antara kesehatan diri sendiri dan kebutuhan bayi merupakan tantangan yang unik.
Artikel ini akan membahas dampak diabetes pada ibu menyusui, tantangan yang mungkin dihadapi, dan tips untuk mengelola kondisi ini dengan efektif.
Diabetes yang tidak terkontrol dapat memengaruhi produksi ASI.
Kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu hormon prolaktin, yang penting untuk produksi ASI.
Akibatnya, beberapa ibu mungkin mengalami penurunan produksi ASI, terutama jika diabetes tidak dikelola dengan baik.
Studi menunjukkan bahwa ibu dengan diabetes dapat memiliki perbedaan dalam komposisi ASI mereka, terutama kadar glukosa yang lebih tinggi.
Namun, ASI tetap merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada potensi risikonya.
Ibu menyusui dengan diabetes berisiko lebih tinggi terkena infeksi, termasuk mastitis (infeksi payudara).
Kadar gula darah yang tinggi dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat ibu lebih rentan terhadap infeksi.
Menyusui dapat memengaruhi kadar gula darah.
Baca Juga: Gejala Diabetes Anak Menurun ke Generasi, Begini Cara Mencegahnya
Proses menyusui itu sendiri dapat menurunkan kadar gula darah, sehingga penting bagi ibu untuk memonitor kadar gula darah mereka secara teratur untuk menghindari hipoglikemia (gula darah rendah).
Mengonsumsi makanan yang tepat sangat penting bagi ibu menyusui dengan diabetes.
Mereka perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup kalori dan nutrisi untuk mendukung produksi ASI, sambil tetap menjaga kadar gula darah dalam batas yang aman.
Bagi ibu dengan diabetes tipe 1, kebutuhan insulin bisa berubah selama menyusui.
Beberapa ibu mungkin memerlukan penyesuaian dosis insulin untuk menghindari fluktuasi gula darah yang drastis.
Lakukan pemeriksaan gula darah secara teratur untuk memastikan bahwa kadar gula darah tetap stabil. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan frekuensi yang tepat.
Pastikan diet yang seimbang, dengan fokus pada makanan yang tinggi serat dan rendah gula sederhana. Konsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat untuk menjaga energi dan stabilitas gula darah.
Minum banyak air sangat penting bagi ibu menyusui, terutama yang menderita diabetes. Dehidrasi dapat mempengaruhi produksi ASI dan juga memengaruhi kadar gula darah.
Kerjasama dengan dokter, ahli gizi, dan spesialis laktasi dapat membantu mengembangkan rencana pengelolaan diabetes yang aman dan efektif selama menyusui.
Kenali tanda-tanda hipoglikemia, seperti pusing, lemas, atau berkeringat berlebihan. Jika terjadi, segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula untuk menstabilkan kadar gula darah.
Diabetes pada ibu menyusui memang menambah tantangan dalam menjaga kesehatan, tetapi dengan manajemen yang tepat, ibu dapat tetap memberikan ASI yang berkualitas kepada bayinya.
Baca Juga: Biaya Cek Urine Diabetes di Puskesmas, Ini Kadar Normal dan Tidaknya
Pemantauan gula darah, diet yang seimbang, dan konsultasi dengan tim medis adalah kunci untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.
Menyusui juga memberikan banyak manfaat, termasuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari bagi ibu yang mengalami diabetes gestasional.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu menyusui dengan diabetes untuk mendapatkan dukungan yang tepat agar dapat mengelola kondisinya dengan baik.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR