Nakita.id - Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan vape atau rokok elektronik telah menjadi fenomena global.
Banyak orang beralih dari merokok tembakau tradisional ke vape dengan harapan bahwa itu akan menjadi alternatif yang lebih aman.
Namun, meskipun vape sering dipasarkan sebagai solusi yang lebih sehat, dampaknya terhadap kesehatan paru-paru masih menjadi bahan perdebatan dan penelitian.
Vape adalah perangkat elektronik yang memanaskan cairan yang disebut e-liquid atau e-juice untuk menghasilkan aerosol yang dihirup oleh pengguna.
E-liquid biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin nabati, serta berbagai rasa dan zat aditif.
Meskipun vape tidak membakar tembakau seperti rokok konvensional, proses pemanasan e-liquid dapat menghasilkan berbagai senyawa kimia yang berpotensi berbahaya.
Gambar paru-paru perokok vape dapat memberikan wawasan penting tentang dampak vape terhadap kesehatan pernapasan.
Meskipun belum ada cukup penelitian jangka panjang yang dapat memberikan gambaran menyeluruh, beberapa studi awal dan observasi klinis menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat menimbulkan dampak negatif pada paru-paru.
Gambar paru-paru perokok vape sering menunjukkan perubahan jaringan yang mirip dengan apa yang terlihat pada perokok tembakau, meskipun pada tingkat yang berbeda.
Misalnya, beberapa studi menunjukkan adanya peradangan dan kerusakan sel di lapisan saluran pernapasan pada pengguna vape.
Perubahan ini dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk kronis atau sesak napas.
Baca Juga: 7 Bahaya Jika Ibu Hamil Terkena Paparan Asap Vape
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR