Selain itu, program PMT juga dijalankan di posyandu dengan memberikan makanan tambahan kepada balita yang membutuhkan.
1. Meningkatkan Asupan Kalori dan Nutrisi: PMT memastikan bahwa anak-anak mendapatkan cukup kalori dan nutrisi penting untuk pertumbuhan mereka.
2. Memperbaiki Status Gizi: Anak-anak yang menerima PMT cenderung memiliki status gizi yang lebih baik dibandingkan yang tidak menerima.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Fisik: Dengan nutrisi yang cukup, pertumbuhan fisik anak dapat berjalan normal, sehingga mencegah stunting.
4. Dukungan terhadap Perkembangan Otak: Nutrisi yang adekuat mendukung perkembangan otak, yang berpengaruh pada kemampuan kognitif dan belajar anak.
5. Mengurangi Risiko Penyakit: Anak yang mendapatkan gizi baik memiliki sistem imun yang lebih kuat, sehingga lebih tahan terhadap penyakit.
Meskipun PMT memiliki banyak manfaat, implementasinya di Indonesia tidak tanpa tantangan:
1. Distribusi yang Tidak Merata: Distribusi makanan tambahan sering kali tidak merata, terutama di daerah terpencil.
2. Keterbatasan Dana: Pendanaan yang terbatas dapat menghambat kelancaran program PMT.
3. Kurangnya Edukasi Gizi: Tidak semua orang tua memahami pentingnya nutrisi seimbang, sehingga edukasi gizi menjadi krusial.
4. Logistik dan Infrastruktur: Tantangan logistik dan infrastruktur dapat menghambat distribusi makanan tambahan secara efisien.
Baca Juga: Bahaya Jika Anak Stunting Tidak Segera Diberi Penanganan Tepat
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR