Nakita.id - Banyak orangtua sering bercanda ingin meninggalkan anak ketika si Kecil tidak mau patuh atau sedang rewel.
Bercanda adalah bagian dari interaksi sosial yang menyenangkan, baik itu di antara orang dewasa maupun antara orang tua dan anak-anak.
Namun, tidak semua candaan memiliki dampak yang positif, terutama jika melibatkan hal-hal yang sensitif.
Salah satu bentuk candaan yang tampaknya sering kali dianggap sepele namun dapat membawa dampak negatif adalah bercanda dengan mengatakan ingin meninggalkan anak.
Meski dilakukan dengan niat bercanda, kata-kata ini dapat meninggalkan kesan mendalam pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan emosional dan psikologis.
Melansir dari berbagai sumber, ini dampak dari sering bercanda ingin meninggalkan anak.
Anak-anak, terutama yang masih dalam usia balita hingga usia sekolah dasar, memiliki pemahaman yang masih terbatas mengenai konsep realitas dan lelucon.
Mereka cenderung memandang segala sesuatu dengan lebih literal atau apa adanya, tanpa mampu membedakan antara kenyataan dan hal-hal yang hanya berupa candaan.
Ketika Moms bercanda ingin meninggalkan anak, bahkan jika itu dilakukan dalam konteks yang tampaknya ringan, anak mungkin tidak memahami bahwa itu hanya gurauan.
Sebaliknya, mereka mungkin merasa takut, cemas, atau bahkan merasa tidak dicintai.
Candaan semacam ini bisa berdampak lebih jauh daripada yang Moms bayangkan.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR