Jika seseorang dengan penyakit ginjal mengalami bau mulut yang mencurigakan, mereka harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Infeksi pada saluran pernapasan, seperti sinusitis, bronkitis, atau pneumonia, juga dapat menyebabkan halitosis.
Hal ini terjadi karena adanya penumpukan lendir yang mengandung bakteri dan sel-sel mati di dalam saluran pernapasan.
Lendir tersebut bisa menimbulkan bau tidak sedap yang keluar melalui nafas.
Pada kasus sinusitis kronis, cairan yang terjebak di dalam sinus bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang pada akhirnya menyebabkan bau mulut yang menyengat.
Begitu pula dengan bronkitis dan pneumonia, yang menyebabkan penumpukan dahak di paru-paru, yang jika terinfeksi, dapat menyebabkan bau mulut.
Pengobatan untuk infeksi pernapasan ini melibatkan penggunaan antibiotik atau perawatan medis lainnya sesuai dengan penyebab infeksi.
Membersihkan hidung dan menjaga kesehatan saluran pernapasan dengan baik bisa membantu mencegah halitosis yang berkaitan dengan infeksi pernapasan.
Nafas berbau busuk bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, mulai dari infeksi mulut hingga gangguan organ dalam seperti ginjal, hati, dan saluran pencernaan.
Penting untuk mengetahui penyebab halitosis agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika bau mulut tidak membaik meskipun sudah menjaga kebersihan mulut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR