Nakita.id - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang biasanya terlihat dari tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya.
Di Indonesia, masalah stunting menjadi perhatian serius karena dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan.
Bagi orang tua yang pernah mengalami stunting, muncul pertanyaan penting: apakah mereka dapat melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting?
Jawabannya bisa, asalkan ada beberapa langkah penting yang diambil untuk memastikan kesehatan dan perkembangan anak optimal.
Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan, mengutip dari berbagai sumber.
Kunci utama untuk mencegah stunting pada anak adalah memastikan asupan gizi yang cukup sejak masa kehamilan hingga masa pertumbuhan anak.
Ibu hamil yang pernah mengalami stunting dapat melahirkan anak sehat jika ia mendapat nutrisi yang mencukupi selama kehamilan.
Asupan makanan yang kaya akan protein, zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin penting lainnya sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan MPASI yang bergizi setelahnya sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Ibu yang mengalami stunting perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan janin dan ibu.
Pemeriksaan ini akan membantu mendeteksi dini potensi masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi janin.
Baca Juga: Mengapa Anak yang Mengalami Stunting Pasti Memiliki Tubuh Pendek?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR