Asupan gizi yang tepat, kebersihan yang baik, serta layanan kesehatan yang optimal selama periode ini sangat penting untuk memastikan anak tumbuh sehat.
Tidak hanya ibu, calon ayah juga memiliki peran penting dalam pencegahan stunting pada anak.
Kesehatan ayah, termasuk asupan gizinya, juga dapat memengaruhi kualitas sperma yang berkontribusi pada kesehatan janin.
Calon ayah harus memastikan bahwa ia memiliki gaya hidup sehat, termasuk pola makan bergizi, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan.
Dukungan ayah selama masa kehamilan dan setelah kelahiran juga sangat penting untuk memastikan ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang optimal, mulai dari membantu memenuhi kebutuhan gizi hingga menciptakan lingkungan yang sehat di rumah.
Ada mitos yang mengatakan bahwa jika orang tua pendek atau mengalami stunting, maka anak pasti juga akan pendek dan stunting.
Ini tidak sepenuhnya benar.
Faktor genetik memang berperan, tetapi dengan asupan gizi yang memadai, lingkungan yang sehat, dan perawatan yang tepat, anak dari orang tua yang mengalami stunting tetap memiliki peluang untuk tumbuh sehat dan normal.
Orang tua yang mengalami stunting masih bisa melahirkan anak yang sehat asalkan langkah-langkah pencegahan yang tepat diambil.
Dengan perencanaan yang baik, nutrisi yang cukup selama masa kehamilan, serta perhatian khusus pada 1000 hari pertama kehidupan anak, risiko stunting dapat diminimalkan.
Orang tua harus memperhatikan kesehatan mereka sendiri dan memberikan perhatian ekstra pada pola makan, sanitasi, serta perawatan kesehatan anak agar ia dapat tumbuh sehat dan optimal.
Baca Juga: Apakah Benar Anak Stunting Berpengaruh pada Pola Makan? Ini Faktanya
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR