Namun, tanpa literasi finansial yang baik, banyak orang kesulitan memahami cara kerja produk-produk ini.
Mereka mungkin tertarik dengan janji keuntungan besar tanpa memahami risiko yang terkait, atau mereka bisa merasa bingung dengan istilah-istilah teknis yang sering digunakan dalam penawaran produk keuangan.
Akibatnya, banyak orang yang mengambil produk keuangan yang sebenarnya tidak mereka butuhkan atau yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan mereka.
Ini bisa mengakibatkan kerugian finansial yang besar, terutama jika produk tersebut tidak dikelola dengan baik.
Keputusan finansial yang buruk sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang keuangan pribadi.
Contoh sederhana adalah membeli barang-barang mewah atau kendaraan baru dengan cara kredit tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial jangka panjang.
Banyak orang yang terjebak dalam godaan gaya hidup konsumtif dan akhirnya mengalami kesulitan membayar cicilan atau memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
Keputusan keuangan yang tidak tepat ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga dapat menyebabkan masalah keluarga, stres, dan bahkan kesehatan mental yang terganggu akibat beban keuangan yang berat.
Kurangnya literasi finansial berdampak signifikan pada kehidupan seseorang, mulai dari terjebak dalam utang, gagal menyusun anggaran, hingga ketidaksiapan menghadapi pensiun.
Literasi finansial adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap individu agar dapat mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik dan menghindari masalah-masalah keuangan di masa depan.
Dengan memahami prinsip dasar literasi finansial, seseorang dapat mengambil keputusan yang lebih bijak, merencanakan masa depan dengan lebih baik, dan terhindar dari beban finansial yang berlebihan.
Baca Juga: Kelola Uang dengan Bijak, Ini Beda Utang Konsumtif dan Utang Produktif
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR