Kurangnya literasi finansial juga berarti banyak orang tidak memahami pentingnya investasi untuk masa depan.
Sebagian besar orang cenderung menghabiskan seluruh pendapatan mereka untuk kebutuhan sehari-hari atau tabungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan pentingnya investasi jangka panjang.
Investasi adalah cara yang efektif untuk memperbesar aset dan mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah.
Tanpa pemahaman yang baik tentang konsep investasi, banyak orang mengabaikan peluang untuk mengembangkan uang mereka dan lebih memilih cara konvensional seperti menabung di bank yang suku bunganya sangat rendah.
Salah satu akibat serius dari kurangnya literasi finansial adalah ketidaksiapan menghadapi pensiun.
Banyak orang, terutama generasi muda, tidak menyadari pentingnya merencanakan pensiun sejak dini.
Mereka sering kali berpikir bahwa pensiun masih jauh di masa depan, sehingga tidak mempersiapkan tabungan atau investasi khusus untuk masa pensiun.
Kondisi ini menyebabkan banyak orang merasa tertekan secara finansial ketika memasuki usia pensiun.
Tanpa adanya pemasukan yang cukup dari investasi atau tabungan, mereka bergantung sepenuhnya pada uang pensiun yang mungkin tidak cukup untuk menutupi biaya hidup.
Ini bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup dan bahkan keharusan untuk tetap bekerja meskipun usia sudah lanjut.
Pasar keuangan menawarkan berbagai produk keuangan seperti asuransi, investasi, reksa dana, dan tabungan berjangka.
Baca Juga: Risiko Tanggung Sendiri, Ini Daftar Pinjol yang Tidak Terdaftar di OJK
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR