Kecuali, fungsi jantung dan pernapasan dapat dipulihkan dalam beberapa menit, kerusakan otak permanen biasanya akan terjadi.
Tidak adanya denyut nadi adalah tanda utama henti jantung.
Sayangnya, inilah gejala yang sering terlewatkan oleh penolong awam yang tidak tahu cara menemukan denyut nadi.
Jangan buang waktu mencari denyut nadi jika orang tersebut sudah pingsan dan berhenti bernapas.
Bahkan, penyelamat profesional diminta untuk tidak menghabiskan waktu lebih dari 10 detik untuk memeriksa denyut nadi.
Sebaliknya, Anda harus segera memulai CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau RJP (resusitasi jantung paru) dan defibrilasi.
Jika orang dewasa berhenti bernapas, hubungi nomor darurat medis terdekat dan mulai kompresi dada CPR dengan kecepatan 100 hingga 120 denyut per menit.
Bahkan, bila ternyata bukan henti jantung, CPR tidak akan membahayakan individu.
Respon dan pengobatan segera pada kejadian henti jantung dapat menyelamatkan nyawa penderita.
Nah, itu dia gejala henti jantung yang harus diwaspadai agar Moms dan Dads bisa mencegahnya.
Lupa dengan penyebab henti jantung?
Baca Juga: 3 Penyebab Henti Jantung pada Orang Muda, Tolong Waspada
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR