"Sebenarnya pas kejadian itu, hari pertama saya sudah memaafkan, tapi pakai caranya saya. Saya juga tidak mau suuzon," ungkapnya.
Baim menekankan bahwa dirinya berusaha berpikir positif dan tidak ingin langsung menuduh atau berprasangka buruk.
Namun, seiring berjalannya waktu, Baim merasa bahwa kejujuran dari Paula tidak sepenuhnya muncul.
Selama satu tahun terakhir, Baim merasakan ada sesuatu yang masih disembunyikan oleh Paula, sehingga membuatnya semakin sulit untuk mempertahankan kepercayaan yang sebelumnya diberikan tanpa ragu.
"Kejadiannya sudah satu tahun, tapi kejujuran itu tidak ada," jelas Baim, menggambarkan perasaannya yang kecewa terhadap sikap Paula.
Mengetahui situasi rumah tangganya yang kian memanas, Baim sempat berbincang dengan ayahnya untuk mencari solusi.
Dalam percakapan tersebut, ayah Baim memberikan nasihat yang cukup tegas.
Ia menyarankan agar Baim menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas.
"Ayah saya bilang, 'Mau bukti apa lagi, Baim?' Jadi kalau dibilang ini semua tiba-tiba, enggak," cerita Baim.
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan Baim untuk melangkah ke proses perceraian bukanlah sesuatu yang diambil secara impulsif.
Baim sudah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk masukan dari keluarga terdekatnya, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Paula.
Baca Juga: Hempas Tuduhan Dimas Seto Selingkuhan Paula, Dhini Aminarti Meradang!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR