Nakita.id - Pubertas adalah masa transisi yang signifikan dalam kehidupan seorang remaja, ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial.
Selama periode ini, kesehatan mental remaja bisa mengalami fluktuasi.
Berikut adalah ciri-ciri perubahan kesehatan mental setelah pubertas dan cara mengatasi risikonya, mengutip dari Healthline.
Remaja sering kali mengalami perubahan mood yang cepat, dari merasa bahagia menjadi merasa sedih atau marah dalam waktu singkat.
Ini adalah hal yang normal, tetapi jika perubahan emosi terlalu sering atau intens, bisa menjadi tanda masalah.
Dengan perubahan fisik dan tuntutan akademik serta sosial, remaja dapat merasakan kecemasan yang lebih besar.
Perasaan tidak aman atau tekanan untuk diterima oleh teman sebaya bisa meningkatkan tingkat stres.
Remaja sering kali mengalami kesulitan tidur, baik karena perubahan hormonal maupun tekanan dari sekolah atau kehidupan sosial.
Insomnia atau tidur yang berlebihan dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental.
Remaja yang biasanya aktif mungkin mulai menarik diri dari teman-teman dan aktivitas yang sebelumnya disukai.
Hal ini bisa menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.
Baca Juga: Dampak Pubertas Terhadap Emosi Remaja: Memahami Perubahan Emosional di Masa Pertumbuhan
Beberapa remaja mungkin mengalami perubahan signifikan dalam pola makan, seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
Ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Pubertas sering kali menyebabkan remaja mempertanyakan identitas mereka.
Kebingungan tentang diri sendiri dan masa depan dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakstabilan emosional.
Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menciptakan lingkungan di mana remaja merasa aman untuk berbicara tentang perasaan dan masalah mereka.
Diskusi yang terbuka dapat membantu mengurangi kecemasan.
Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Mendorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang mereka nikmati dapat memberikan manfaat besar untuk kesehatan mental.
Ajarkan teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan.
Ini dapat membantu remaja mengatasi tekanan dengan cara yang lebih sehat.
Membantu remaja untuk mengatur rutinitas tidur yang baik sangat penting.
Baca Juga: Mengenali Tingkat Emosi pada Anak Remaja yang Sudah Mulai Memasuki Masa Pubertas
Tidur yang cukup dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Jika perubahan kesehatan mental terlihat serius, seperti gejala depresi atau kecemasan yang berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Terapi atau konseling dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Dorong remaja untuk tetap terlibat dalam aktivitas sosial dan komunitas.
Interaksi sosial yang positif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR