Nakita.id - Mengatur keuangan dengan gaji Rp6 juta agar bisa membeli rumah menjadi sebuah tantangan bagi sebagian besar orang.
Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang, tetapi bagi sebagian besar pekerja dengan penghasilan tetap, seperti gaji Rp6 juta per bulan, mewujudkan impian tersebut bisa terasa sulit.
Meskipun gaji Rp6 juta bukanlah angka yang besar, dengan perencanaan keuangan yang cermat dan strategi yang tepat, membeli rumah bukan hal yang mustahil.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara mengatur keuangan dengan gaji Rp6 juta agar bisa membeli rumah.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan target rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial kalian.
Cari tahu kisaran harga rumah yang kalian inginkan, baik itu rumah baru maupun rumah bekas, di daerah yang kalian incar.
Misalnya, jika harga rumah di daerah tersebut sekitar Rp300 juta hingga Rp500 juta, maka kalian bisa memulai perencanaan berdasarkan kisaran harga tersebut.
Sebagai panduan umum, bank biasanya akan memberikan pinjaman atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dengan jumlah cicilan maksimal sekitar 30% dari total penghasilan bulanan.
Dengan gaji Rp6 juta, idealnya cicilan rumah tidak melebihi Rp1,8 juta per bulan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembayaran cicilan tidak terlalu membebani keuangan kalian.
Untuk bisa membeli rumah, penting bagi kalian untuk mulai mengatur anggaran bulanan dengan ketat.
Tujuannya adalah memaksimalkan pengeluaran yang benar-benar penting dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Baca Juga: Sama Pentingnya dengan Menabung, Ini Cara Mengasah Kemampuan Belanja
Berikut adalah contoh pembagian anggaran bulanan yang bisa kalian pertimbangkan dengan gaji Rp6 juta:
- Kebutuhan pokok (40% dari gaji):
Biaya makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari seperti listrik, air, dan internet. Ini bisa menghabiskan sekitar Rp2,4 juta per bulan.
- Tabungan dan investasi (20% dari gaji):
Sisihkan Rp1,2 juta per bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Ini akan menjadi dana untuk DP (down payment) rumah atau biaya-biaya tak terduga di masa depan.
- Cicilan dan utang (30% dari gaji):
Jika kalian sudah memiliki utang atau cicilan lain, pastikan tidak melebihi 30% dari penghasilan.
Misalnya, Rp1,8 juta bisa dialokasikan untuk cicilan jika kalian telah memutuskan untuk mengambil KPR.
- Kebutuhan lain-lain (10% dari gaji):
Gunakan Rp600 ribu untuk kebutuhan hiburan, rekreasi, atau keperluan pribadi lainnya. Ini penting agar keuangan tetap sehat tanpa merasa tertekan.
Dengan pembagian anggaran yang jelas, kalian bisa lebih fokus pada tujuan utama yaitu membeli rumah, sambil tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Memperbaiki Keuangan yang Lebih Besar Pengeluaran dari Pendapatan
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, penting untuk memiliki dana darurat yang cukup.
Dana darurat berfungsi sebagai "jaring pengaman" keuangan kalian jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan yang mendesak.
Dana darurat idealnya sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Jadi, jika pengeluaran bulanan kalian sekitar Rp4 juta, kalian sebaiknya memiliki dana darurat minimal Rp12 juta hingga Rp24 juta.
Kalian bisa membangun dana darurat ini secara bertahap dari alokasi tabungan bulanan.
Salah satu kendala utama bagi pekerja dengan gaji tetap adalah mengumpulkan uang muka atau DP rumah.
Uang muka rumah biasanya berkisar 10% hingga 30% dari harga total rumah.
Jika kalian menargetkan rumah dengan harga Rp300 juta, maka kalian perlu menyiapkan uang muka sekitar Rp30 juta hingga Rp90 juta.
Untuk mencapai target ini, kalian perlu disiplin dalam menabung. Misalnya, dengan menyisihkan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan dari gaji, dalam waktu 2-4 tahun kalian sudah bisa mengumpulkan uang muka yang cukup untuk membeli rumah.
Kalian juga bisa mempertimbangkan untuk menyimpan tabungan dalam bentuk investasi, seperti reksa dana atau emas, yang memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Namun, pastikan untuk memilih instrumen investasi yang aman dan sesuai dengan profil risiko kalian.
Salah satu cara paling efektif untuk menghemat uang adalah dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Mulailah dengan mengevaluasi kebiasaan konsumsi harian, seperti:
Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan Bagi Pelajar yang Belum Punya Pendapatan Tetap
- Hiburan berlebihan:
Mengurangi frekuensi makan di luar, menonton film di bioskop, atau membeli barang-barang yang tidak terlalu diperlukan bisa memberikan penghematan signifikan.
Misalnya, jika kalian biasa menghabiskan Rp500 ribu untuk makan di luar setiap bulan, kurangi menjadi Rp200 ribu dan alokasikan sisanya untuk tabungan rumah.
- Berlangganan layanan streaming atau internet mahal:
Pertimbangkan untuk mengurangi atau mengganti paket internet atau layanan streaming yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
Dengan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering tidak disadari, kalian bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk mencapai tujuan membeli rumah.
Bagi kalian yang memiliki gaji Rp6 juta, ada beberapa program pemerintah yang bisa membantu untuk membeli rumah dengan cicilan yang lebih ringan.
Salah satunya adalah program KPR subsidi yang disediakan oleh pemerintah melalui Bank BTN atau bank lain yang bekerja sama.
KPR subsidi biasanya menawarkan suku bunga tetap yang lebih rendah dibandingkan dengan KPR konvensional, sehingga cicilan per bulannya menjadi lebih terjangkau.
Pastikan untuk mencari informasi terkait syarat dan ketentuan KPR subsidi, termasuk batasan penghasilan dan jenis rumah yang bisa dibeli.
Dengan gaji Rp6 juta per bulan, membeli rumah mungkin tampak sulit, tetapi bukan tidak mungkin.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Sandwich Generation yang Harus Sokong Orangtua
Dengan perencanaan yang baik, pengelolaan anggaran yang ketat, dan disiplin dalam menabung, kalian bisa mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Mulailah dengan menentukan target rumah, membuat anggaran bulanan, menabung untuk uang muka, dan mempertimbangkan program KPR subsidi agar cicilan menjadi lebih ringan.
Disiplin adalah kunci dalam perjalanan ini, dan semakin cepat kalian mulai menabung, semakin cepat pula kalian bisa memiliki rumah impian.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR