Selain itu, efek jangka panjang dari konsumsi kafein yang berlebihan pada anak-anak bisa mempengaruhi perkembangan otak yang masih dalam proses pertumbuhan.
Teh, terutama teh hitam, mengandung senyawa yang dikenal sebagai tanin. Tanin memiliki sifat penghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Zat besi adalah nutrisi penting yang dibutuhkan anak-anak untuk pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang gejalanya meliputi kelelahan, kulit pucat, dan kemampuan belajar yang menurun.
Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kebutuhan zat besi sangatlah penting.
Jika mereka sering mengonsumsi teh, penyerapan zat besi dari makanan lain yang mereka konsumsi dapat terganggu, sehingga meningkatkan risiko defisiensi zat besi.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar anak tidak terlalu sering minum teh, terutama bersamaan dengan makanan yang kaya akan zat besi.
Kafein yang terdapat dalam teh dapat memengaruhi pola tidur anak-anak.
Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta otaknya.
Gangguan tidur pada anak-anak, seperti sulit tidur atau terbangun di tengah malam, dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Kurang tidur pada anak-anak sering dikaitkan dengan berbagai masalah, seperti sulit berkonsentrasi di sekolah, peningkatan risiko obesitas, dan masalah perilaku.
Baca Juga: Kebiasaan Minum Teh pada Ibu Menyusui Bermanfaat Jika Dilakukan dengan Tips Ini
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR