Nakita.id - Waluh atau labu kuning (Cucurbita moschata) adalah buah yang kaya akan nutrisi dan sering digunakan dalam berbagai olahan makanan.
Salah satu cara mengonsumsinya adalah dengan memanfaatkan air rebusan waluh. Banyak orang yang percaya bahwa air rebusan waluh memiliki beragam manfaat kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari rutin mengonsumsi air rebusan waluh, melansir dari berbagai sumber.
Waluh kaya akan kalium, mineral yang sangat penting untuk kesehatan jantung.
Kalium berfungsi membantu mengatur tekanan darah, sehingga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Selain itu, air rebusan waluh mengandung antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Serat yang terkandung dalam waluh dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
Dengan rutin mengonsumsi air rebusan waluh, Moms dapat membantu mencegah sembelit, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, serta mendukung penyerapan nutrisi yang lebih baik.
Labu kuning mengandung beta-karoten, senyawa yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh.
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata, membantu mencegah gangguan seperti rabun senja dan degenerasi makula yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Air rebusan waluh bisa menjadi salah satu cara alami untuk mendapatkan asupan vitamin A yang cukup.
Waluh kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan beta-karoten, yang melawan radikal bebas penyebab stres oksidatif.
Dengan mengonsumsi air rebusan waluh secara rutin, Moms bisa membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Beta-karoten dan vitamin C dalam waluh juga bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Beta-karoten melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, sementara vitamin C berperan dalam produksi kolagen yang menjaga elastisitas dan kelembapan kulit.
Minum air rebusan waluh dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Air rebusan waluh rendah kalori tetapi tinggi serat, sehingga bisa membantu menimbulkan rasa kenyang lebih lama.
Ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Dengan rutin mengonsumsi air rebusan waluh, Moms bisa mengurangi rasa lapar berlebihan tanpa mengonsumsi terlalu banyak kalori.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam waluh membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Vitamin C berperan penting dalam memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan infeksi, serta mempercepat proses penyembuhan saat sedang sakit.
Rutin mengonsumsi air rebusan waluh dapat membantu menjaga tubuh tetap kuat dalam menghadapi berbagai penyakit.
Baca Juga: Jangan Hanya Andalkan Semir Rambut, Coba Tumbuk dan Oleskan Waluh Untuk Hilangkan Uban di Kepala
Kalium dalam waluh juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal.
Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
Air rebusan waluh bisa menjadi minuman sehat yang membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal.
Waluh mengandung beberapa mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfor yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang.
Mengonsumsi air rebusan waluh secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah penyakit seperti osteoporosis.
Air rebusan waluh mengandung triptofan, senyawa yang membantu tubuh memproduksi serotonin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur suasana hati dan siklus tidur.
Minum air rebusan waluh sebelum tidur bisa membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi masalah insomnia secara alami.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat air rebusan waluh:
1. Siapkan sekitar 100 gram waluh segar.
2. Potong waluh menjadi beberapa bagian kecil.
3. Rebus waluh dalam 500 ml air selama 10-15 menit hingga air berubah warna menjadi kekuningan.
4. Saring air rebusan, dan minum selagi hangat.
Baca Juga: Rutin Mengonsumsi Air Rebusan Labu, Ini Berbagai Manfaatnya Termasuk Menurunkan Berat Badan
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR