Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin dapat meningkatkan metabolisme.
Ketika kamu minum air dingin, tubuh harus bekerja lebih keras untuk memanaskan air tersebut hingga mencapai suhu tubuh.
Proses ini memerlukan kalori ekstra, sehingga secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori.
Meski efeknya mungkin kecil, ini tetap menjadi salah satu alasan mengapa air dingin dianggap bermanfaat setelah makan.
Minum air dingin dapat menghilangkan rasa haus lebih cepat dibandingkan air hangat.
Ini karena air dingin lebih mudah diserap oleh tubuh dan memberikan rasa segar secara instan, yang sering kali dibutuhkan setelah makan makanan berat atau asin.
Oleh karena itu, banyak orang merasa lebih nyaman minum air dingin untuk memuaskan rasa haus mereka setelah makan.
Meskipun air dingin terasa menyegarkan, ada beberapa kekhawatiran bahwa minum air dingin setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan.
Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah bahwa air dingin dapat memperlambat pemecahan makanan di perut dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Beberapa orang juga percaya bahwa air dingin dapat menyebabkan kontraksi pada saluran pencernaan, sehingga memperlambat pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti kembung atau kram.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa air dingin secara signifikan mengganggu pencernaan.
Baca Juga: Benarkah Bayi yang Lahir Bersisik Penyebabnya karena Ibu Hamil Minum Air Dingin?
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR