Jika ibu pernah menjalani operasi payudara, seperti operasi pengangkatan benjolan, implantasi, atau prosedur lainnya, jaringan payudara yang terluka bisa memengaruhi produksi ASI.
Cedera pada payudara juga bisa berdampak pada jumlah ASI yang dihasilkan.
Stimulasi berperan penting dalam mempertahankan produksi ASI.
Jika salah satu payudara jarang diberikan stimulasi melalui isapan bayi atau pemompaan, payudara tersebut mungkin tidak dapat memproduksi ASI sebaik sisi lainnya.
Hormon prolaktin bertanggung jawab dalam produksi ASI, sementara oksitosin membantu memicu let-down reflex, atau pengeluaran ASI.
Jika ada ketidakseimbangan hormonal atau gangguan pada saraf yang mengatur produksi ASI, payudara bisa mengalami kesulitan mengeluarkan ASI.
Jika Moms mengalami salah satu payudara yang tidak mengeluarkan ASI, beberapa tips berikut mungkin bisa membantu:
Mulailah menyusui di payudara yang produksi ASI-nya lebih sedikit untuk merangsang peningkatan produksi.
Berikan stimulasi ekstra pada payudara yang kurang produktif dengan memompa ASI setelah bayi selesai menyusu.
Pijatan payudara bisa membantu melancarkan aliran ASI dan mencegah penyumbatan.
Konsultasikan dengan konsultan laktasi atau tenaga medis yang ahli untuk mendapatkan saran khusus mengenai kondisi Moms.
Dengan pemahaman yang tepat dan bantuan dari tenaga ahli, Moms bisa mengatasi perbedaan produksi ASI di antara kedua payudara.
Baca Juga: Apakah Ada Risiko Menyusui Bayi Berusia 3 Tahun? Ini Peringatannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR