Dokter biasanya meresepkan berbagai obat, termasuk antiplatelet, beta-blocker, dan statin, untuk membantu menjaga aliran darah yang baik dan mengurangi risiko serangan jantung di masa depan.
Dalam beberapa kasus, prosedur seperti angioplasti dan pemasangan stent dapat dilakukan untuk membuka arteri yang tersumbat.
Jika kerusakan jantung parah, mungkin diperlukan operasi bypass arteri koroner.
Mengadopsi pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok adalah langkah-langkah penting dalam rehabilitasi jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung di masa depan dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Walaupun banyak pasien dapat sembuh dan kembali ke aktivitas normal, penting untuk memahami bahwa serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung.
Kerusakan ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut insufisiensi jantung, di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif.
Insufisiensi jantung adalah kondisi serius yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan pengelolaan yang hati-hati.
Prognosis setelah serangan jantung sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, kesehatan umum, dan seberapa cepat pasien mendapatkan perawatan setelah gejala pertama muncul.
Baca Juga: Adik Ungkap Dugaan Penyebab Marissa Haque Meninggal Dunia, Bukan Serangan Jantung
Menurut sebuah studi, sekitar 70% pasien yang selamat dari serangan jantung dapat kembali ke aktivitas normal setelah menjalani rehabilitasi jantung yang sesuai.
Namun, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengikuti petunjuk medis untuk mencegah kemungkinan komplikasi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR