Nakita.id - Apa saja risiko jika tidak bayar pinjol selain didatangi DC? Ini penjelasannya.
Pinjaman online (pinjol) telah menjadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan finansial tanpa syarat yang rumit.
Namun, kemudahan ini sering kali membuat sebagian orang terjebak dalam kesulitan saat tidak mampu membayar kembali utang pinjaman mereka tepat waktu.
Tidak hanya berpotensi didatangi oleh debt collector (DC), ada sejumlah risiko serius lainnya yang bisa terjadi jika pinjaman online tidak dibayar.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa risiko utama yang perlu diketahui.
Salah satu risiko terbesar jika Dads tidak membayar pinjaman online adalah bunga dan denda keterlambatan yang terus bertambah setiap hari.
Banyak platform pinjaman online menerapkan bunga harian atau mingguan yang cukup tinggi, terutama pada pinjaman jangka pendek.
Jika pembayaran terlambat, bunga ini akan terus menumpuk dan bisa membuat jumlah utang menjadi jauh lebih besar dari jumlah awal yang dipinjam.
Selain bunga, sebagian besar pinjaman online juga mengenakan denda keterlambatan.
Akumulasi bunga dan denda ini bisa membuat jumlah pembayaran akhir menjadi tidak terkendali, dan pada akhirnya semakin sulit untuk dilunasi.
Tidak membayar pinjaman online juga bisa berdampak buruk pada catatan kredit, terutama di sistem BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Bolehkah DC Pinjol Datang ke Kantor? Ketahui Aturan Penagihannya
Jika Dads menunggak pembayaran, pinjol biasanya melaporkan status kredit tersebut ke SLIK OJK.
Akibatnya, nama Dads akan tercatat sebagai peminjam yang bermasalah atau masuk dalam daftar hitam kredit.
Catatan buruk ini bisa menyulitkan Dads di masa depan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Bahkan, jika Dads berencana mengajukan KPR, KKB, atau kredit untuk usaha, aplikasi tersebut bisa saja ditolak karena reputasi kredit yang buruk.
Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah penyebaran data pribadi. Saat mendaftar pinjaman online, Dads biasanya diminta untuk memberikan izin akses ke kontak, galeri, dan data pribadi lainnya di ponsel.
Jika tidak membayar pinjaman tepat waktu, beberapa pinjol ilegal, atau bahkan beberapa pinjol legal, mungkin menggunakan data tersebut untuk menghubungi orang-orang di kontak sebagai bentuk penagihan.
Tidak jarang terjadi penyebaran data pribadi ke orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.
Hal ini tentu bisa menciptakan rasa malu dan ketidaknyamanan, karena orang-orang di sekitar Dads mungkin akan mengetahui masalah finansial.
Tidak mampu membayar utang pinjaman online juga bisa menyebabkan tekanan psikologis yang berat.
Rasa khawatir karena terus-menerus dihubungi oleh penagih utang, baik melalui pesan teks, telepon, maupun kunjungan ke rumah, bisa berdampak pada kesehatan mental.
Banyak peminjam yang merasa stres, cemas, dan sulit tidur karena tekanan untuk membayar kembali pinjaman.
Baca Juga: Cara Menghindari DC Pinjol Datang ke Rumah, Perhatikan Hal Ini
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada gangguan kesehatan mental seperti depresi.
Apabila Dads mulai merasakan gejala ini, penting untuk mencari dukungan dari keluarga atau teman dekat dan, jika perlu, konsultasikan dengan profesional.
Beberapa pinjaman online, terutama yang ilegal atau tidak terdaftar di OJK, memiliki keamanan data yang kurang baik.
Jika Dads terjebak dalam pinjaman dari layanan seperti ini dan tidak mampu membayar, Dads berisiko menjadi korban peretasan data atau penyalahgunaan informasi pribadi.
Data pribadi dapat dijual kepada pihak ketiga yang bisa menggunakannya untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Data yang bisa disalahgunakan mencakup informasi identitas, kontak, bahkan data perbankan.
Untuk itu, sangat disarankan untuk hanya menggunakan pinjaman online dari perusahaan yang sudah terdaftar di OJK dan memiliki reputasi baik.
Memang, didatangi debt collector adalah salah satu risiko yang paling dikhawatirkan.
Debt collector yang ditugaskan oleh pinjaman online, terutama jika tidak dibayar selama beberapa bulan, biasanya akan mencoba menemui Dads secara langsung di rumah atau tempat kerja untuk menagih pembayaran.
Meskipun peraturan melarang debt collector melakukan tindakan intimidasi, beberapa kasus menunjukkan adanya penagih utang yang melakukan pendekatan kasar atau bahkan mengancam.
Tentu saja, situasi seperti ini bisa menjadi tidak nyaman dan membuat kalian merasa tertekan.
Baca Juga: Biaya Denda Gagal Bayar SPinjam 1 Bulan, Coba Langsung Nego ke DC
Saat Dads tidak mampu melunasi pinjaman online, reputasi sosial juga bisa terpengaruh.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika pihak pinjol menyebarkan informasi kepada kontak, hal ini bisa membuat hubungan Dads dengan orang-orang terdekat terganggu.
Bahkan, orang-orang di lingkungan kerja bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi finansial Dads jika data tersebar luas.
Kondisi ini dapat mempengaruhi citra Dads, baik di tempat kerja maupun di lingkungan pergaulan, dan tentu akan merugikan kehidupan sosial.
Catatan buruk karena gagal membayar pinjaman online bisa mengakibatkan keterbatasan akses terhadap berbagai layanan keuangan di masa depan.
Hal ini termasuk kesulitan dalam membuka rekening di bank tertentu, mengajukan asuransi, atau bahkan mendapatkan fasilitas cicilan untuk kebutuhan penting seperti elektronik, kendaraan, atau tempat tinggal.
Layanan keuangan cenderung menilai kelayakan kredit berdasarkan rekam jejak peminjam.
Oleh karena itu, satu kali gagal bayar bisa berdampak panjang dan mempengaruhi kemampuan Dads untuk memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR