Nakita.id - Mesin cuci merupakan salah satu alat yang memudahkan kegiatan mencuci pakaian.
Namun, tidak jarang hasil cucian justru tidak sebersih yang diharapkan, meskipun telah menggunakan mesin cuci.
Hal ini tentu membuat frustrasi, terutama jika noda masih terlihat atau pakaian berbau tidak sedap.
Artikel ini akan mengulas berbagai penyebab pakaian tidak bersih setelah dicuci mesin cuci, serta tips untuk mengatasi masalah tersebut.
Deterjen memainkan peran penting dalam proses mencuci.
Jika jenis atau jumlah deterjen yang digunakan tidak sesuai, hasil cucian bisa kurang optimal.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait deterjen:
- Terlalu Sedikit Deterjen: Jika jumlah deterjen yang digunakan terlalu sedikit, kotoran mungkin tidak terangkat sepenuhnya, terutama pada pakaian yang sangat kotor. Mesin cuci tidak akan cukup kuat untuk membersihkan noda tanpa bantuan deterjen yang tepat.
- Terlalu Banyak Deterjen: Sebaliknya, jika deterjen terlalu banyak, residu deterjen dapat tertinggal pada serat pakaian, yang menyebabkan pakaian terasa lengket atau malah tampak kusam.
- Jenis Deterjen yang Tidak Sesuai: Deterjen bubuk dan cair memiliki fungsi yang berbeda, serta dirancang untuk jenis mesin tertentu (top load atau front load). Penggunaan deterjen yang tidak sesuai dengan jenis mesin atau pakaian bisa memengaruhi kebersihan cucian.
Salah satu penyebab utama pakaian tidak bersih adalah beban mesin cuci yang terlalu berat.
Baca Juga: Mencuci Baju di Mesin Cuci Agar Tidak Bau Apek, Ada Triknya Lo Moms!
Setiap mesin cuci memiliki kapasitas yang disarankan, baik dalam kilogram maupun jumlah pakaian.
Jika pakaian yang dicuci terlalu banyak dalam satu siklus, hasil cucian bisa kurang optimal karena pakaian tidak memiliki ruang untuk bergerak bebas.
Ruang ini penting agar pakaian bisa saling bergesekan, sehingga kotoran dapat terangkat dengan efektif.
Sebaiknya, sesuaikan jumlah pakaian dengan kapasitas mesin cuci untuk memastikan hasil yang maksimal.
Mesin cuci modern memiliki berbagai program pencucian yang bisa disesuaikan dengan jenis kain dan tingkat kekotoran pakaian.
Program yang tidak sesuai dapat menjadi alasan mengapa pakaian tidak bersih setelah dicuci. Contohnya:
- Pengaturan Siklus Cuci yang Terlalu Cepat: Jika Moms memilih siklus pencucian yang cepat untuk pakaian yang sangat kotor, siklus ini mungkin tidak cukup lama untuk membersihkan kotoran dengan efektif.
- Pemilihan Suhu yang Salah: Air hangat atau panas lebih efektif untuk mengangkat noda minyak dan kotoran membandel dibandingkan air dingin. Jika Moms selalu menggunakan air dingin, beberapa noda mungkin tetap tertinggal.
Untuk hasil terbaik, gunakan siklus pencucian yang sesuai dengan jenis dan kondisi pakaian Moms.
Mesin cuci yang jarang dibersihkan juga dapat memengaruhi kebersihan pakaian.
Mesin cuci yang kotor, terutama pada bagian drum, filter, dan dispenser deterjen, bisa menjadi tempat penumpukan kotoran, sisa deterjen, dan bakteri.
Baca Juga: 6 Arti Simbol pada Label Pakaian, Ada Kesalahan saat Mencuci Pakaian?
Penumpukan ini akhirnya bercampur dengan cucian dan menyebabkan pakaian tetap kotor atau berbau tidak sedap.
Membersihkan mesin cuci secara rutin, minimal sebulan sekali, adalah langkah penting untuk menjaga kebersihan cucian.
Sumber air juga dapat menjadi penyebab pakaian tidak bersih setelah dicuci.
Air yang terlalu keras (mengandung banyak mineral) dapat meninggalkan residu pada pakaian.
Selain itu, kualitas air yang kurang baik, misalnya mengandung partikel kotoran atau lumpur, juga dapat memengaruhi hasil cucian.
Suhu air juga penting dalam proses mencuci.
Air hangat atau panas lebih baik dalam melarutkan minyak dan noda membandel, sedangkan air dingin lebih cocok untuk pakaian berbahan halus.
Jika Moms selalu menggunakan air dingin, mungkin beberapa noda tidak bisa hilang sepenuhnya.
Setiap bahan kain membutuhkan perlakuan khusus.
Misalnya, bahan denim atau kain berbahan tebal membutuhkan siklus pencucian yang lebih lama daripada bahan katun atau sutra.
Jika semua jenis pakaian dicampur dalam satu siklus pencucian, hasilnya bisa kurang bersih.
Baca Juga: Mesin Cuci Penyebab Pakaian Bau karena Deterjen! Cara Mengatasinnya?
Kotoran dari bahan tebal mungkin berpindah ke pakaian yang lebih halus, atau sebaliknya.
Memisahkan pakaian berdasarkan jenis bahan dan tingkat kekotorannya dapat membantu mencuci pakaian dengan lebih efektif.
Setelah dicuci, proses pengeringan juga berperan dalam menentukan kebersihan pakaian.
Jika pakaian tidak dikeringkan dengan baik, terutama di tempat yang lembap, pakaian dapat berbau apek dan terlihat kusam meskipun telah dicuci.
Pengeringan yang baik, baik menggunakan pengering mesin cuci maupun dengan dijemur di bawah sinar matahari, akan membantu menjaga kebersihan dan kesegaran pakaian.
Beberapa noda, seperti minyak, darah, atau tinta, membutuhkan perlakuan khusus sebelum dicuci dalam mesin cuci.
Jika noda tidak diatasi terlebih dahulu, mesin cuci mungkin tidak cukup efektif untuk membersihkannya.
Langkah pra-cuci, seperti merendam atau menggunakan penghilang noda khusus, dapat membantu mengangkat noda sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, Moms dapat memaksimalkan kinerja mesin cuci dan menjaga pakaian tetap bersih, harum, serta bebas dari noda.
Perawatan yang tepat pada mesin cuci dan pemilihan produk serta program yang sesuai akan membantu mencuci pakaian lebih efisien dan efektif.
Baca Juga: Ciri Mesin Cuci Tidak Layak, Coba Dengar Suara Muncul dari Mesin Cuci
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR