Kondisi ini dapat membuat Moms lebih mudah merasa cemas, sedih, atau tidak bersemangat.
Ketika Kons merasa lelah dan emosional, tubuh kurang efektif dalam memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga jumlah ASI yang dihasilkan bisa berkurang.
Mood Mons juga dapat memengaruhi koneksi emosional dengan bayi.
Ketika merasa bahagia dan rileks, ia lebih mudah berinteraksi dengan bayi dan menyusui pun menjadi lebih nyaman.
Suasana hati yang baik menciptakan ikatan emosional yang kuat antara Moms dan bayi, yang bisa merangsang produksi ASI lebih optimal.
Banyak Moms merasa khawatir tentang apakah mereka dapat memproduksi cukup ASI untuk bayi mereka.
Kekhawatiran ini dapat menciptakan tekanan mental, yang kemudian menghambat produksi ASI.
Ketika Moms merasa cemas atau ragu-ragu, tubuh akan sulit menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk kelancaran ASI.
Agar suasana hati tetap baik dan produksi ASI tidak terganggu, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Istirahat Cukup: Usahakan tidur yang cukup, meskipun ini bisa jadi tantangan. Tidur sejenak ketika bayi tidur bisa membantu mengurangi kelelahan.
Bicarakan Kekhawatiran dengan Pasangan atau Orang Terdekat: Dukungan dari orang-orang di sekitar sangat penting untuk menjaga suasana hati tetap positif. Jangan ragu berbagi perasaan atau meminta bantuan jika merasa kewalahan.
Baca Juga: Mengapa Salah Satu Payudara Ibu Menyusui Tidak Mengeluarkan ASI?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR