Nakita.id - Banyak yang masih bingung tentang bagaiamana cara memilih instrumen investasi yang tepat untuk keluarga.
Investasi adalah salah satu cara untuk membangun kestabilan finansial jangka panjang.
Bagi keluarga, memilih instrumen investasi yang tepat sangat penting karena berhubungan dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang seperti dana pendidikan, pensiun, atau sekadar tabungan untuk keperluan darurat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa langkah dan tips yang bisa membantu keluarga dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
Langkah pertama dalam memilih instrumen investasi yang tepat adalah memahami tujuan utama keluarga.
Misalnya, apakah investasi dilakukan untuk dana pendidikan anak, membeli rumah, atau persiapan pensiun? Setiap tujuan ini memiliki rentang waktu dan profil risiko yang berbeda.
Investasi jangka pendek biasanya memerlukan instrumen yang lebih aman, seperti deposito atau reksa dana pasar uang, sementara investasi jangka panjang dapat memanfaatkan instrumen yang lebih berisiko tetapi berpotensi memberikan hasil lebih tinggi, seperti saham atau properti.
Menentukan tujuan investasi akan membantu keluarga menyusun strategi yang sesuai dengan waktu pencapaian dan besar dana yang diharapkan.
Setelah memahami tujuan investasi, selanjutnya adalah menentukan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Investasi jangka pendek (1-3 tahun) akan membutuhkan instrumen yang stabil dan mudah dicairkan, seperti deposito atau obligasi jangka pendek.
Sedangkan investasi jangka menengah hingga panjang (lebih dari 5 tahun) memungkinkan keluarga memilih instrumen yang lebih berisiko namun dengan potensi hasil yang lebih tinggi, seperti saham atau properti.
Baca Juga: Sering Terlupakan, Ini Instrumen Investasi yang Penting untuk Keluarga Moms
Jangka waktu ini juga memengaruhi jenis instrumen yang tepat. Misalnya, jika tujuan keluarga adalah persiapan dana pendidikan anak yang baru akan dibutuhkan 10 tahun ke depan, berinvestasi dalam saham atau reksa dana saham mungkin lebih sesuai dibandingkan deposito.
Profil risiko adalah seberapa besar keberanian keluarga dalam menghadapi kemungkinan kerugian investasi. Ada tiga tipe profil risiko:
- Konservatif: Cenderung menghindari risiko dan lebih memilih instrumen yang aman meskipun hasilnya relatif rendah. Instrumen seperti deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pasar uang cocok untuk profil ini.
- Moderat: Mau menerima risiko sedang dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik. Kombinasi reksa dana campuran, obligasi, atau properti bisa menjadi pilihan bagi keluarga dengan profil risiko moderat.
- Agresif: Berani mengambil risiko tinggi demi potensi hasil besar. Saham, reksa dana saham, atau bahkan investasi langsung di sektor-sektor usaha dapat menjadi pilihan bagi keluarga yang agresif.
Mengetahui profil risiko membantu dalam memilih instrumen investasi yang cocok dan nyaman dijalani oleh seluruh anggota keluarga.
Prinsip diversifikasi adalah tidak menaruh seluruh dana pada satu jenis instrumen. Diversifikasi membantu mengurangi risiko karena kerugian di satu instrumen bisa ditutupi oleh keuntungan di instrumen lain.
Misalnya, alokasikan sebagian dana pada saham untuk pertumbuhan, reksa dana obligasi untuk pendapatan tetap, dan deposito sebagai dana cadangan.
Diversifikasi juga memberikan fleksibilitas pada keluarga, sehingga meski satu instrumen mengalami penurunan, dampaknya tidak akan terlalu signifikan terhadap keseluruhan portofolio investasi.
Likuiditas adalah seberapa mudah instrumen investasi dapat dicairkan menjadi uang tunai.
Untuk kebutuhan darurat, sebaiknya pilih instrumen yang memiliki likuiditas tinggi, seperti deposito atau reksa dana pasar uang, yang bisa dicairkan dalam hitungan hari tanpa prosedur rumit.
Baca Juga: Harga Emas Antam 1 Gram Naik atau Turun? Cek Sebelum Beli atau Jual
Instrumen seperti properti atau saham mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah, sehingga tidak disarankan untuk dana darurat.
Properti, misalnya, memerlukan waktu dan biaya transaksi yang cukup besar untuk bisa dijual kembali.
Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan investasi dengan mempertimbangkan seberapa cepat dana tersebut bisa dicairkan jika dibutuhkan.
Setiap instrumen investasi memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu, lakukan riset mengenai kinerja historis dan reputasi instrumen atau lembaga pengelola investasi.
Misalnya, jika keluarga berencana berinvestasi di reksa dana, pelajari bagaimana performa reksa dana tersebut dalam beberapa tahun terakhir, manajer investasi yang mengelolanya, dan ulasan dari investor lain.
Melakukan riset mendalam akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai risiko dan potensi keuntungan yang mungkin didapatkan dari instrumen tersebut.
Jika keluarga masih merasa ragu atau kurang paham tentang dunia investasi, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa konsultan keuangan.
Konsultan keuangan dapat membantu menyusun strategi investasi yang sesuai dengan kondisi finansial keluarga dan tujuan yang ingin dicapai.
Mereka juga bisa memberikan insight tentang berbagai instrumen investasi dan membantu keluarga memilih yang paling sesuai.
Meski memerlukan biaya, bantuan dari profesional ini dapat menjadi investasi berharga bagi keluarga untuk mendapatkan panduan yang jelas dan akurat dalam mengelola portofolio investasi mereka.
Investasi bukanlah hal yang sifatnya statis. Kondisi ekonomi, perubahan kebutuhan keluarga, dan performa dari instrumen yang dipilih perlu dievaluasi secara berkala.
Baca Juga: 7 Jenis Investasi Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Tetap Cuan di Rumah
Misalnya, ketika anak-anak semakin besar, dana pendidikan mungkin perlu ditingkatkan, atau ketika kondisi pasar saham berubah drastis, mungkin ada baiknya untuk meninjau kembali alokasi investasi pada saham.
Evaluasi ini bisa dilakukan setiap enam bulan atau setahun sekali agar keluarga selalu berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan finansial mereka.
Memilih instrumen investasi yang tepat untuk keluarga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tujuan, jangka waktu, profil risiko, dan kondisi finansial keluarga.
Dengan langkah-langkah di atas, keluarga dapat menyusun strategi investasi yang tepat, aman, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ingatlah bahwa investasi adalah proses jangka panjang yang membutuhkan disiplin dan evaluasi rutin.
Dengan perencanaan yang baik, investasi dapat membantu keluarga mencapai kestabilan finansial dan mewujudkan impian bersama di masa depan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR