Sangat penting bagi lansia untuk menjaga keseimbangan antara protein, karbohidrat, lemak sehat, serta serat agar dapat mengelola berat badan dengan sehat dan mencegah penyakit metabolik.
Pola makan yang mengutamakan protein saja sering kali mengabaikan asupan nutrisi lain yang juga penting bagi kesehatan lansia, seperti vitamin, mineral, dan serat.
Jika seorang lansia mengonsumsi terlalu banyak protein dan mengurangi konsumsi sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian, mereka bisa kekurangan berbagai mikronutrien yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin C, vitamin E, dan asam folat, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi dan penyakit.
Beberapa jenis sumber protein, terutama yang berasal dari daging merah dan produk olahan daging, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi berisiko menyebabkan penyakit jantung, yang merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada lansia.
Jika lansia mengonsumsi terlalu banyak protein dari sumber yang tidak sehat, seperti daging berlemak atau makanan olahan, mereka bisa memperburuk kesehatan jantung mereka.
Oleh karena itu, penting untuk memilih sumber protein yang sehat, seperti ikan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Untuk memastikan konsumsi protein yang tepat, lansia sebaiknya mengikuti beberapa pedoman berikut:
Sebelum membuat perubahan besar pada pola makan, lansia sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi.
Mereka dapat membantu menentukan jumlah protein yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan individu.
Baca Juga: Mengenal Posyandu Lansia, Penunjang Kesehatan Fisik dan Mental Orang-orang Lanjut Usia
BERITA POPULER: Cara Daftar PKH yang Cair November 2024 hingga Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Istri
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR