Menyusui bayi prematur sering kali membutuhkan kesabaran ekstra karena bayi butuh waktu untuk beradaptasi.
Jika bayi tampak kesulitan atau tidak mengisap dengan baik, ibu perlu bersikap fleksibel.
Gunakan waktu ini untuk memberikan ASI perah jika bayi belum siap menyusu langsung.
Memiliki sikap tenang dan sabar akan membantu ibu dan bayi beradaptasi dengan lebih baik.
Ibu menyusui, terutama yang memiliki bayi prematur, perlu memastikan asupan makanan bergizi agar produksi ASI tetap lancar dan berkualitas.
Nutrisi yang kaya akan protein, kalsium, asam folat, dan zat besi penting untuk mendukung kualitas ASI.
Makan makanan yang kaya omega-3 juga bermanfaat untuk perkembangan otak bayi.
Jika merasa kesulitan atau tidak yakin dengan proses menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti dokter anak atau konsultan laktasi.
Mereka dapat memberikan tips dan panduan yang lebih sesuai dengan kebutuhan bayi prematur.
Tenaga kesehatan juga bisa membantu ibu untuk memantau berat badan dan perkembangan bayi secara berkala.
Jika produksi ASI belum mencukupi, ibu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan ASI donor.
Baca Juga: 7 Cara Tepat Merawat Bayi Prematur di Rumah Agar Kesehatannya Terjaga
Namun, pastikan donor ASI berasal dari sumber yang terpercaya dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Donor ASI bisa menjadi alternatif sementara hingga produksi ASI ibu stabil dan mencukupi kebutuhan bayi.
Merawat bayi prematur tentu membutuhkan energi ekstra, sehingga ibu perlu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan fit.
Istirahat yang cukup dan menghindari stres akan membantu menjaga kualitas dan kuantitas ASI.
Dengan tubuh yang sehat, ibu bisa lebih maksimal dalam merawat dan menyusui bayi prematur.
Menyusui bayi prematur memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kebutuhan nutrisi bayi prematur bisa terpenuhi dengan optimal.
ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi prematur, dan upaya serta kesabaran ibu dalam proses menyusui ini sangat berharga bagi kesehatan dan perkembangan buah hati.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR