Nakita.id - Menyusui bayi prematur membutuhkan perhatian khusus karena kondisi mereka yang masih rentan.
Bayi prematur lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, sehingga mereka memerlukan perawatan ekstra untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan mendukung perkembangan organ tubuhnya yang belum matang.
ASI memiliki manfaat luar biasa untuk bayi prematur karena mengandung zat antibodi, protein, lemak, dan nutrisi penting lainnya yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan pertumbuhan otak.
Berikut ini adalah beberapa tips menyusui bayi prematur agar prosesnya lebih optimal, mengutip dari MomJunction.
Pada beberapa kasus, bayi prematur mungkin belum bisa menyusu langsung karena kemampuan mengisapnya belum sempurna.
Oleh karena itu, ibu dapat mulai dengan memompa ASI untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi penting dari ASI.
Memompa ASI juga membantu menjaga produksi ASI tetap lancar.
Disarankan untuk memompa ASI secara rutin setiap 2-3 jam agar pasokan ASI tetap terjaga.
Metode kanguru atau skin-to-skin adalah cara efektif untuk memberikan kehangatan pada bayi prematur dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
Metode ini dilakukan dengan cara menempatkan bayi di dada ibu, sehingga kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu.
Selain memberikan kehangatan, metode ini juga bisa merangsang produksi ASI, membantu menstabilkan detak jantung bayi, dan meningkatkan kemampuan bayi untuk belajar menyusu langsung.
Baca Juga: Bedakah Menyusui Bayi Prematur? Ini Tips Aman untuk Ibu Menyusui
Bayi prematur biasanya membutuhkan waktu untuk belajar mengisap, menelan, dan bernapas secara bersamaan.
Oleh karena itu, proses menyusui langsung dapat dimulai secara perlahan dan bertahap.
Mulailah dengan menempelkan bayi pada payudara untuk mengenalkan puting.
Jika bayi belum bisa mengisap, ibu bisa memberikan ASI secara perlahan menggunakan alat bantu seperti pipet atau sendok sampai bayi lebih kuat.
Teknik menyusui yang benar akan memudahkan bayi dalam mengisap dan mendapatkan ASI yang cukup.
Pastikan posisi kepala bayi sejajar dengan tubuhnya agar bayi lebih mudah mengisap tanpa kesulitan bernapas.
Coba untuk memposisikan bayi dalam keadaan miring dan pastikan dagunya menempel pada payudara ibu.
Posisi ini akan membantu bayi lebih nyaman dan meningkatkan kemampuan menyusu.
Bayi prematur mungkin belum memiliki pola makan yang teratur, tetapi mereka memiliki tanda-tanda ketika sudah siap menyusu.
Tanda-tanda bayi siap untuk disusui di antaranya adalah menggerakkan mulut, mencari puting, atau menunjukkan refleks mengisap.
Meskipun bayi prematur mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk siap menyusu, memperhatikan tanda-tanda ini dapat membantu ibu menyesuaikan waktu yang tepat.
Baca Juga: Pentingnya Menyusui Bayi Prematur dan yang Tips yang Harus Dilakukan
Menyusui bayi prematur sering kali membutuhkan kesabaran ekstra karena bayi butuh waktu untuk beradaptasi.
Jika bayi tampak kesulitan atau tidak mengisap dengan baik, ibu perlu bersikap fleksibel.
Gunakan waktu ini untuk memberikan ASI perah jika bayi belum siap menyusu langsung.
Memiliki sikap tenang dan sabar akan membantu ibu dan bayi beradaptasi dengan lebih baik.
Ibu menyusui, terutama yang memiliki bayi prematur, perlu memastikan asupan makanan bergizi agar produksi ASI tetap lancar dan berkualitas.
Nutrisi yang kaya akan protein, kalsium, asam folat, dan zat besi penting untuk mendukung kualitas ASI.
Makan makanan yang kaya omega-3 juga bermanfaat untuk perkembangan otak bayi.
Jika merasa kesulitan atau tidak yakin dengan proses menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti dokter anak atau konsultan laktasi.
Mereka dapat memberikan tips dan panduan yang lebih sesuai dengan kebutuhan bayi prematur.
Tenaga kesehatan juga bisa membantu ibu untuk memantau berat badan dan perkembangan bayi secara berkala.
Jika produksi ASI belum mencukupi, ibu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan ASI donor.
Baca Juga: 7 Cara Tepat Merawat Bayi Prematur di Rumah Agar Kesehatannya Terjaga
Namun, pastikan donor ASI berasal dari sumber yang terpercaya dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Donor ASI bisa menjadi alternatif sementara hingga produksi ASI ibu stabil dan mencukupi kebutuhan bayi.
Merawat bayi prematur tentu membutuhkan energi ekstra, sehingga ibu perlu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan fit.
Istirahat yang cukup dan menghindari stres akan membantu menjaga kualitas dan kuantitas ASI.
Dengan tubuh yang sehat, ibu bisa lebih maksimal dalam merawat dan menyusui bayi prematur.
Menyusui bayi prematur memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kebutuhan nutrisi bayi prematur bisa terpenuhi dengan optimal.
ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi prematur, dan upaya serta kesabaran ibu dalam proses menyusui ini sangat berharga bagi kesehatan dan perkembangan buah hati.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR