Tatapan mata, sentuhan kulit, dan detak jantung yang terasa saat bayi berada di pelukan ibu menjadi cara alami untuk membangun koneksi yang dalam.
Bayi yang merasa aman dan nyaman dalam pelukan ibunya cenderung merasa lebih tenang, yang juga membantu perkembangan emosionalnya.
Perasaan aman ini berasal dari kontak fisik dan perhatian yang ia dapatkan dari ibunya selama proses menyusui.
Menyusui dapat membantu mengurangi risiko ibu mengalami depresi pasca-melahirkan atau postpartum depression.
Proses menyusui merangsang pelepasan hormon endorfin, yang berperan dalam menurunkan tingkat stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
Rasa senang dan puas saat menyusui membantu mengatasi perasaan cemas atau khawatir yang mungkin dialami ibu setelah melahirkan.
Menyusui juga memberikan ibu waktu istirahat sejenak dan memperkuat hubungan dengan bayi, yang sangat penting untuk kesehatan mental ibu.
Bayi yang disusui tidak hanya mendapatkan nutrisi, tetapi juga ketenangan dan kenyamanan.
Suara detak jantung ibu dan kehangatan tubuhnya memberikan efek menenangkan pada bayi.
Saat ibu menyusui dengan hati senang, bayi akan merasakan ketenangan yang terpancar dari ibu, yang membantu bayi menjadi lebih rileks.
Bayi yang merasa nyaman saat menyusui cenderung lebih mudah tidur, tidak rewel, dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah.
Baca Juga: Rekomendasi ASI Booster Homemade untuk Ibu Menyusui Melancarkan ASI
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR