IUD tembaga bisa menjadi pilihan yang aman bagi orang yang alergi terhadap hormon.
Namun, pastikan Moms tidak memiliki alergi terhadap tembaga.
Diafragma atau Cervical Cap Non-Lateks: Alat kontrasepsi ini dipasang di dalam rahim dan berfungsi sebagai penghalang sperma agar tidak masuk ke rahim.
Pilih diafragma yang terbuat dari bahan non-lateks jika Moms memiliki alergi lateks.
KB suntik atau pil KB umumnya mengandung hormon estrogen atau progestin.
Meski efektif, beberapa orang mengalami reaksi alergi seperti ruam, pembengkakan, atau gatal-gatal.
Jika Moms alergi terhadap hormon ini, pilih KB yang tidak menggunakan hormon sintetik.
Jika Moms tidak memiliki alergi terhadap hormon, tetapi sensitif terhadap bahan tambahan dalam pil, konsultasikan ke dokter tentang pilihan pil KB yang lebih cocok untuk Moms.
Selain kondom, metode barrier seperti spermisida bisa digunakan sebagai penghalang sperma.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa beberapa spermisida mengandung bahan yang bisa memicu reaksi alergi.
Jika Moms tertarik untuk menggunakan spermisida, pilih produk yang ramah kulit atau hypoallergenic.
Baca Juga: Amankah Sering Mengalami Flek Setelah Memasang KB Jenis IUD?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR