Ia menjelaskan bahwa kontrak kerja untuk sinetron tersebut sudah lama berakhir, sehingga ia tidak memiliki hak untuk melarang atau menghentikan penayangannya, bahkan jika penayangan tersebut dilakukan di stasiun televisi di luar negeri.
Shireen menambahkan bahwa penayangan ulang Cinta Fitri sudah sepenuhnya di luar kontrolnya.
"Iyaa aku tau, tapi di Indonesia itu kontraknya putus, jadi selesai shooting aku gak ada hak untuk ngelarang dan tidak dapat apa-apa lagi. Tayang di mana pun, di negara mana pun kapan pun itu di luar kapasitas aku, mau aku berkenan atau tidak gak akan izin juga. Qadarallah," jawabnya.
Jawaban Shireen di Instagram itu memicu beragam respons dari para netizen.
Sebagian netizen menghargai sikap Shireen yang terbuka dan tegas, mengingat bahwa penayangan ulang sinetron lama bukanlah hal yang bisa ia kendalikan.
Ada juga netizen yang merasa bahwa tidak seharusnya masyarakat terlalu mempermasalahkan penampilan Shireen di masa lalu, terutama karena hal itu terjadi sebelum ia memutuskan berhijab.
"Masih suka aja ngurusin dosa orang, harusnya jadi masalah itu kalo dia main sinet lagi lepas hijabnya. Ya mesti bukan hak kita juga tapi ada poin yg disalahkannya," tulis salah seorang netizen dengan akun @hi yang menyoroti pentingnya memahami konteks masa lalu seseorang.
Di sisi lain, ada juga netizen yang merespons dengan antusias dan menganggap penayangan ulang sinetron ini sebagai kesempatan untuk bernostalgia dengan karya yang pernah populer di era 2000-an.
Beberapa komentar menyebut bahwa tayangan ini membawa kembali memori masa lalu yang menyenangkan, terutama bagi mereka yang mengikuti perjalanan kisah cinta Fitri dan Farrel dalam sinetron tersebut.
"Wah bisa bernostalgia ini mah. Menyaksikan sinetron-sinetron hits zaman 90-an," tulis akun @rg.
Namun, tak sedikit pula yang mengkritik budaya masyarakat Indonesia yang dianggap terlalu suka mengurusi kehidupan pribadi orang lain.
Baca Juga: Shireen Sungkar Tahu Cerita Dugaan Paula Selingkuh, 'Aku Tahu Dia Top'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR