Nakita.id - Penyakit mumps, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai gondongan, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur di dekat telinga.
Penyakit ini disebabkan oleh virus mumps, yang termasuk dalam kelompok paramyxovirus.
Gondongan biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, yang menyebabkan wajah penderita terlihat bengkak di sekitar rahang.
Baru-baru ini, penyakit ini menjadi perhatian publik di Indonesia karena laporan peningkatan kasus yang signifikan.
Gejala utama mumps adalah pembengkakan kelenjar air liur di salah satu atau kedua sisi wajah, yang sering kali disertai rasa nyeri.
Selain itu, gejala lainnya meliputi:
1. Demam: Biasanya suhu tubuh meningkat sebagai tanda awal infeksi.
2. Nyeri otot: Penderita sering mengeluhkan rasa pegal di seluruh tubuh.
3. Sakit kepala: Rasa nyeri di kepala menjadi gejala yang sering dialami.
4. Nyeri saat mengunyah atau menelan: Akibat peradangan pada kelenjar air liur.
5. Kelelahan: Rasa lemas dan tidak bertenaga sering dialami penderita.
Baca Juga: Waspada Hampir KLB Gondongan! Ini Obat Gondongan Apotik Paling Ampuh
Gejala ini biasanya muncul sekitar 16-18 hari setelah terpapar virus dan berlangsung selama beberapa minggu.
Namun, pada beberapa kasus, penderita mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas (asimtomatik).
Virus mumps sangat mudah menular, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita.
Penularan dapat terjadi melalui:
- Percikan droplet dari batuk atau bersin penderita.
- Menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus, seperti gagang pintu atau alat makan, kemudian menyentuh wajah.
- Berbagi alat makan atau minum dengan orang yang terinfeksi.
Orang yang terinfeksi mumps dapat menularkan virus kepada orang lain bahkan sebelum gejala terlihat, sehingga menyulitkan upaya pencegahan penyebaran.
Dalam beberapa minggu terakhir, kasus mumps dilaporkan meningkat di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi ini memicu kekhawatiran, terutama di kalangan orang tua yang memiliki anak kecil.
Salah satu alasan utama adalah rendahnya cakupan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), yang bertujuan melindungi anak-anak dari penyakit ini.
Baca Juga: Gondongan Obatnya Apa Ya? Usai Ramai Indonesia Waspada Gondongan
Data menunjukkan bahwa banyak anak belum mendapatkan vaksinasi lengkap akibat terganggunya program imunisasi selama pandemi COVID-19.
Kondisi ini menciptakan "kesenjangan imunitas" di masyarakat, sehingga virus mumps lebih mudah menyebar.
Walaupun gondongan sering kali dianggap sebagai penyakit ringan, komplikasi serius dapat terjadi, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
1. Orchitis: Peradangan pada testis, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan, pada kasus yang jarang, gangguan kesuburan.
2. Ooforitis: Peradangan ovarium pada perempuan.
3. Meningitis: Infeksi yang menyebar ke selaput otak dan sumsum tulang belakang.
4. Ensefalitis: Radang otak yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf.
5. Kehilangan pendengaran: Pada kasus tertentu, virus mumps dapat merusak saraf pendengaran.
Cara terbaik untuk mencegah mumps adalah melalui vaksinasi MMR, yang biasanya diberikan pada anak-anak dalam dua dosis: dosis pertama pada usia 12-15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun.
Vaksin ini terbukti sangat efektif dan aman untuk melindungi dari gondongan, campak, dan rubella.
Baca Juga: Apa Itu Gondongan? Waspada Bisa Terjadi Pada Anak-anak Usia 5 Tahun
Selain vaksinasi, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah penyebaran virus:
- Mencuci tangan dengan sabun secara rutin.
- Menghindari berbagi alat makan atau minum dengan orang lain.
- Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh.
- Mengisolasi penderita untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan mumps, karena penyakit ini disebabkan oleh virus.
Penanganan biasanya berfokus pada meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan penderita, seperti:
- Istirahat cukup untuk mempercepat pemulihan.
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Menggunakan kompres dingin pada area bengkak untuk meredakan rasa sakit.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi demam dan nyeri.
Baca Juga: Mengapa Garam Mencegah Gondong? Ini Takaran Harian untuk Konsumsi
Penderita mumps juga disarankan untuk menghindari makanan asam, karena dapat merangsang produksi air liur dan memperburuk rasa nyeri di kelenjar parotis.
Mumps atau gondongan adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dan kebiasaan hidup bersih.
Lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini harus menjadi perhatian, terutama bagi orang tua yang memiliki anak kecil.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa penyakit ini tidak hanya berdampak ringan, tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, mempercepat program imunisasi MMR dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan adalah langkah kunci untuk mengendalikan penyebaran mumps di Indonesia.
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang mengarah pada gondongan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dengan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, dampak penyakit ini dapat diminimalkan.
Baca Juga: Kenali Apa Saja Obat Tradisional Gondongan pada Anak, Bisa Percepat Kesembuhan Gejalanya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR