Tabloid-Nakita.com- "Duh, anakku lupa enggak divaksin?" Keluh seorang Mama pada temannya. "Iya baby-ku juga, habis kemaren sakit lama, jadi enggak sempat divaksin, harus bagaimana ya?" Celoteh ibu yang lainnya. Yakinlah, masih banyak Mama yang memiliki pengalaman sama, lupa memvaksin anak.
Bahkan, ada pengalaman seorang Mama lupa memvaksin anaknya hingga 1 tahun. Penyebabnya memang masuk di akal. Ternyata, bayinya mengalami penyakit yang mengharuskan untuk ditangani segera dengan menggunakan terapi imunosupresi (penurun daya tahan tubuh). Hal ini tentu saja menyebabkan sang bayi tak bisa mendapatkan imunisasi selama tahun pertama kehidupannya. Jadi bagaimana bila imunisasi bayi terlambat? Bagaimana mengejar ketinggalannya?
Nah, asal Mama tahu, sampai usia 1 tahun, bayi diberikan imunisasi dasar untuk mendapatkan kekebalan pertama kalinya. Pada saat sang anak berusia 1-4 tahun, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi ulangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasarnya. Masa ini juga didedikasikan bagi mereka yang mengalami keterlambatan imunisasi, untuk melengkapi imunisasinya (catch-up). Selanjutnya, pemberian imunisasi yang terlambat masih bisa dilanjutkan hingga anak usia sekolah dan remaja, sebagai persiapan menuju masa dewasa.
Beberapa imunisasi diberikan setelah anak menginjak masa remaja, seperti imunisasi HPV; beberapa imunisasi harus diulang saat seseorang menjadi dewasa, seperti varicella, hepatitis B; dan bahkan pada usia dewasa tua atau usia lanjut, seperti pneumokokus dan influenza.
Imunisasi yang telah diberikan tidak akan sia-sia. Banyak orang berpikir bila imunisasi terlambat diberikan, maka pemberian imunisasi yang pertama menjadi ‘mubazier’. Berapa kali pun banyaknya, imunisasi yang sudah diterima tubuh kita akan memberikan respons kekebalan, walaupun kadarnya belum mencapai batas ambang proteksi dan belum memberikan perlindungan untuk jangka waktu yang panjang. Pemberian imunisasi ulangan maupun lanjutan (catch-up) ditujukan untuk memastikan kadar antibodi tubuh kita mencapai kadar proteksi yang optimal, sehingga keterlambatan imunisasi bukan halangan untuk melanjutkan imunisasi.
Beberapa rekomendasi untuk imunisasi lanjutan yang terlambat akan dibahas dalam tulisan berikut.
BCG
Imunisasi BCG sebaiknya pertama kali diberikan pada saat bayi berusia 2-3 bulan. Pemberian BCG pada bayi berusia 3 bulan dan belum mendapatkan imunisasi BCG, maka harus dilakukan uji tuberkulin (tes mantoux dengan PPD2TU/PPDRT23) terlebih dulu. Bila hasilnya negatif, imunisasi BCG dapat diberikan. Imunisasi BCG tidak membutuhkan booster.
Baca juga: Vaksin penyebab anak autis?
Hepatitis B
Idealnya dosis pertama imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir (jika memungkinkan < 12 jam), kemudian dilanjutkan dengan interval 4 minggu dari dosis pertama. Interval imunisasi kedua dan ketiga yang dianjurkan adalah 5 bulan, namun pada kondisi tertentu interval minimalnya adalah 2 bulan. Apabila sang anak belum mendapatkan imunisasi hepatitis B semasa bayi, maka imunisasi hepatitis B tersebut dapat diberikan kapan saja, sesegera mungkin, tanpa harus memeriksakan kadar AntiHBs-nya. Kecuali, jika sang ibu memiliki hepatitis B ataupun sang anak pernah menderita penyakit kuning, maka ia dianjurkan untuk memeriksakan kadar HBsAg dan antiHBs terlebih dahulu.
Diptheria, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
Pemberian imunisasi DPT seharusnya diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar dan dilanjutkan dengan 1 kali booster dengan jarak 1 tahun setelah DPT yang ketiga. Pada usia 5 tahun (sebelum masuk SD), anak perlu mendapatkan imunisasi DPT kembali (DPaT/Tdap) dan pada usia 12 tahun diberikan imunisasi Td. Pada wanita, sebelum ia menikah dan saat ia hamil, dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi TT masing-masing 1 kali untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi).
Imunisasi DPT yang terlambat diberikan, dapat langsung dilanjutkan sesuai jadwal tanpa harus mengulang dari awal berapa pun lamanya keterlambatan tersebut. Dan bila anak Mama belum pernah mendapatkan imunisasi dasar DPT saat bayi, maka imunisasi dasar DPT dapat diberikan pada usia anak sesuai jumlah dan interval yang seharusnya. Bagaimana dengan pemberian imunisasi DPT keempatnya? Imunisasi DPT keempatnya tetap diberikan dengan jarak 1 tahun dari yang ketiga, dengan catatan sebagai berikut:
Bila imunisasi DPT keempat diberikan sebelum ulang tahun keempatnya, maka pemberian imunisasi DPT kelima dapat diberikan sesuai jadwal, paling cepat 6 bulan sesudahnya.
Kulit Kencang dan Glowing dengan Ultherapy Prime, Teknologi Terbaru dari Nathalie Beauty Clinic
KOMENTAR